nusabali

Boat Meledak, 2 Tewas, 33 Luka

  • www.nusabali.com-boat-meledak-2-tewas-33-luka

Wisatawan asing berjumlah 35 orang jadi korban speed boat meledak dalam pelayaran menuju Gili Trawangan

Musibah di Padangbai, Korban Semua Wisatawan Asing

AMLAPURA, NusaBali
Speed Boat Gili Cat II yang mengangkut 35 wisatawan asing tiba-tiba meledak dalam pelayaran dari Dermaga Rakyat Padangbai (Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem) menuju objek wisata Gili Trawangan (Lombok, NTB), Kamis (15/9) pagi. Akibat musibah ini, 2 wisatawan tewas mengenaskan, sementara 33 korban lagi terluka, 2 orang di antaranya dalam kondisi kaki terputus.

Speed Boat Gili Cat II yang meledak di tengah laut ini dikemudikan Totok Wasito, 46, dari Dusun Bedingan, RT/RW 002/001, Desa Bedingan, Kecamatan Sugio, Lamongan, Jawa Timur. Saat musibah terjadi, Kamis pagi pukul 09.35 Wita, speed boat naas ini mengangkut 35 wisatawan asing yang hendak berwisata ke Gili Trawangan, Lombok. Mereka didampingi 5 kru kapal: I Komang Apel, I Nyoman Supartika, I Kadek Krisnan-ta, Sugiarto, dan Totok Wasito sendiri.

Musibah ledakan terjadi ketika Speed Boat Gili Cat II yang didorong 3 mesin masing-masing berkekuatan 300 PK ini baru berlayar sejauh 200 meter dari Dermaga Rakyat Padangbai. Awalnya, speed boat ini melaju kencang ke arah selatan dari Dermaga Rakyat Padangbai. Setelah berbelok kiri tepat di ujung bukit Kawasan Suci Pura Dang Kah-yangan Silayukti, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan dari tanki BBM di bawah jok bagian belakang.

Anehnya, ledakan keras ini tidak disrtai keluarnya asap, tidak pula menyebabkan speed boat terbakar. Namun, seluruh 35 penumpang wisatawan asing bergelimpangan. Sebagain dari mereka terkapar berdarah, terutama yang duduk di jok atas tanki BBM yang meledak. Begitu speed boat meledak, sang pengmudi, Totok Wasito, langsung mematikan mesin. Kemudian, dia mengontak petugas Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Klas IV Padangbai, perihal terjadinya musibah di laut. Sesaat kemudian, datang Speed Boat Sindex mendekat.


SELANJUTNYA . . .

Komentar