nusabali

Tes Calon Dirjen Bimas Hindu Dilakukan Virtual

  • www.nusabali.com-tes-calon-dirjen-bimas-hindu-dilakukan-virtual

JAKARTA, NusaBali
Usai mengikuti computer assisted test (CAT) dan penulisan makalah pada Mei 2020 lalu, calon Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI akan menjalani tes assesment terhadap kompetensi managerial dan sosial kultural yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada 22-24 Juni.

Lanjut tes penilaian kompetensi teknis melalui wawancara yang dilakukan panitia seleksi pada 25-27 Juni. Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama Saefuddin A Syafei mengatakan, kedua tes tersebut dilakukan secara virtual. "Lantaran saat ini sedang pandemi Covid-19, maka tes kami lakukan secara virtual. Para calon Dirjen Bimas Hindu bisa mengikuti dari kediaman masing-masing," ujar Saefuddin saat dihubungi NusaBali, Kamis (11/6).

Saefuddin menjelaskan, tes dilaksanakan secara virtual berdasarkan surat edaran Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Nomor 52 tahun 2020 yang membolehkan kementerian atau lembaga dalam mengisi jabatan pimpinan tinggi atau eselon satu dan dua menggunakan sarana prasarana IT saat uji kompetensi.

"Jadi calon yang tinggal di Denpasar tidak perlu datang ke Jakarta. Mereka bisa mengikuti dari lokasi mereka berada. Begitupula dari Jakarta, mereka juga mengikuti tes secara virtual dari tempatnya," kata Saefuddin.

Tercatat ada enam calon Dirjen Bimas Hindu yang akan mengikuti tes tersebut. Mereka adalah Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM (Guru Besar Ilmu Manajemen Undiknas), Dr Tri Handoko Seto SSi MSc (Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT), Drs Suminto MM (Tokoh Hindu dari Banyuwangi dan Ketua Yayasan Pendidikan Nasional atau Yapenas 17 Agustus 1945, Banyuwangi)

Kemudian Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi (Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAHN Tampung Penyang Palangkaraya), Gede Narayana SE MSi (Ketua Komisi Informasi Publik Pusat) dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi (Guru Besar IHDN Denpasar).

Saefuddin mengingatkan agar para peserta menyiapkan diri dengan baik dan memperhatikan peralatan yang akan dipakai seperti laptop dengan web cam agar saat tes virtual nanti berjalan lancar. Untuk tes assesment terhadap kompetensi managerial dan sosial kultural, kata Saefuddin, di hari pertama berjalan dari pukul 08.00-16.00 WIB.

Lantaran di hari itu akan berlangsung berbagai macam tes semisal psikotes dan menulis proposal. Di hari kedua dan ketiga, calon Dirjen Bimas Hindu hanya menjalani tes 1-1,5 jam. Itu pun tergantung jadwal yang mereka peroleh. Sementara tes penilaian kompetensi teknis melalui wawancara berkisar setengah sampai satu jam. Wawancara dilakukan oleh tiga orang dari kalangan internal Kementerian Agama, empat orang dari kalangan eksternal dan dua orang dari PHDI. Dari tes itu dan penilaian penulisan makalah akan menghasilkan nama tiga besar. Selanjutnya nama tiga besar diserahkan kepada Presiden untuk dipilih satu orang menggantikan Prof I Ketut Widnya MA MPhil Phd.

"Untuk penilaian makalah, kami tidak umumkan nilainya karena akan diintegrasikan dengan nilai tes assesment terhadap kompetensi managerial dan sosial kultural serta tes penilaian kompetensi teknis melalui wawancara. Darisana akan mendapatkan nama tiga besar yang akan diserahkan ke Presiden pada 8 Juli mendatang," papar Saefuddin.

Penyerahan nama mengalami kemunduran dari akhir Juni ke 8 Juli, kata Saefuddin, karena ada kendala teknis. Lantaran mereka tidak hanya menyeleksi Dirjen Bimas Hindu saja, melainkan ada seleksi jabatan lainnya sehingga perlu waktu melakukan rekapitulasi. Setelah tiga nama diserahkan tinggal menunggu pengumuman dari Presiden.

Berdasarkan pengalaman, lanjut Saefuddin, pengumuman dari Presiden bisa seminggu, dua minggu atau sebulan. "Kami harap pengumumannya tidak lama agar Dirjen Bimas Hindu segera terisi," ucap Saefuddin. *k22

Komentar