nusabali

Bali Siaga Satu

  • www.nusabali.com-bali-siaga-satu

Polda Bali melakukan pengamanan siaga satu terhadap sejumlah objek vital, dengan penjagaan dan pengawasan ekstra ketat, pasca teror maut kelompok militan ISIS di Paris, Prancis yang menyebabkan ratusan korban terluka, Jumat (13/11) malam atau Sabtu (14/11) dinihari Wita. 

DENPASAR, NusaBali
Penjagaan objek-objek vital di Bali dilakukan full 24 jam.
Kasubbid Penmas Polda Bali, AKBP Sri Harmiti, menyatakan pengamanan ekstra ketat dilakukan di pintu-pintu masuk Bali, baik melalui jalur udara maupun darat. 

“Pengamanan ekstra ketat terbagi dari wilayah Bandara Internasional Ngurah Rai (Kecamatan Kuta, Badung/pintu masuk Bali lewat udara), Pelabuhan Gilimanuk (Kecamatan melaya, Jembrana/pintu masuk lewat darat dari arah barat), dan Pelabuhan Padangbai (Kecamatan Manggis, Karangasem/pintu masuk lewat darat dari arah timur,” ujar Sri Harmiti di Denpasar, Senin (16/11).

Menurut Sri Harmiti, di tempa-tempat vital dan strategis tersebut sudah dilakukan penyebaran petugas kepolisian yang siap melakukan penjagaan secara terus menerus selama 24 jam. "Petugas sudah kami tempatkan di beberapa lokasi untuk melakukan pengamanan ekstra ketat," katanya sembari meminta masyarakat untuk melaporkan ke polisi terdekat jika ada hal-hal yang mencurigakan dalam lingkungan sekitarnya.

Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto, juga menyampaikan hal senada. Menurut Kapolda, pengamanan Bali diperketat pasca tereor maut di Paris. "Ini sikap proaktif kita terhadap apa yang terjadi di Paris. Pintu-pintu masuk diperketat, termasuk bandara. Hotel dan restoran juga jadi fokus pengamanan, demikian pula Kantor Konsulat,” jelas Kapolda seusai diskusi terkait terorisme di Gedung Dit Lantas Polda Bali, Jalan WR Supratman Denpasar, Senin kemarin.

Kapolda Bali pun telah mengeluarkan 5 butir instruksi penting buat jajaran kepolisian di Bali, pasca teror Paris. Pertama, seluruh jajaran meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kejadian seperti teror Paris di Bali melalui kegiatan preventif maupun represif yang terukur. Kedua, tingkatkan pemeriksaan dan penjagaan di pintu-pintu masuk Bali baik dari Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, maupun pelabuhan-pelabuhan tradisional

Ketiga, kaksanakan patroli bersama dengan TNI dengan tujuan show of force. Keempat, tingkatkan pengamanan terhadap objek-objek vital khususnya Konsulat Jenderal negara sahabat dan tempat-tempat hiburan favorit warga negara asing. Kelima, fungsi intelijen agar laksanakan deteksi dini dan perkuat daya tangkal masyarakat dengan mendata penghuni kost dan orang baru oleh desa pakraman yang bekerja sama dengan Babinkamtibmas.

Sementara itu, Mabes Polri gelar koordinasi ancaman terorisme di Mapolda Bali, Senin kemarin. Rapat koordinasi ini dihadiri Kepala Bidang Pencegahan Densus 88/Anti Teror Mabes Polri, Kombes Ir Hamly, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait.

Selanjutnya...

Komentar