nusabali

SE Persiapan Tatanan Baru Produktif dan Aman Covid-19

  • www.nusabali.com-se-persiapan-tatanan-baru-produktif-dan-aman-covid-19

DENPASAR, NusaBali
Menindaklanjuti arahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali, Pemkot Denpasar keluarkan Surat Edaran (SE) Nomor : 443/044/Gugus Tugas Covid-19/2020 tentang Strategi Persiapan Menuju Masyarakat Tatanan Baru Produktif dan Aman Covid-19 di Kota Denpasar.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Kamis (11/6) menjelaskan, dikeluarkannya SE ini berdasarkan arahan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Bali, dan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Desa, Kelurahan dan Desa Adat Dalam Percepatan Penanganan Covid-19.

Lebih lanjut dikatakan, secara bersama-sama dan kolektif telah dilakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar yaitu melalui gerakan disiplin, jujur dan solidaritas dalam melaksanakan protokol kesehatan secara ketat yang bertujuan untuk Jaga Diri, Jaga Sesama dan Jaga Usaha/Layanan. “Surat Edaran  ini merupakan persiapan menuju masyarakat tatanan baru produktif dan aman Covid-19 yang dilakukan dengan hati-hati merujuk pada data dan fakta di lapangan,” kata Dewa Rai.

Adapun Surat Edaran (SE) sudah dikeluarkan secara resmi per tanggal 9 Juni lalu. Dimana, terdapat 6 poin yang diamanatkan dalam surat yang dikirim kepada Instansi Vertikal/Instansi, BUMN, Swasta dan Lembaga Pendidikan di Kota Denpasar.

Enam poin tersebut secara rinci yakni dipaparkan, pertama masing-masing Pimpinan Instansi Vertikal/Instansi Pemerintah Daerah, BUMN, Perusahaan Swasta, dan Lembaga Pendidikan wajib membentuk Satuan Tugas Pencegahan Covid-19 (Satgas Covid-19) di lingkungan masing-masing untuk Percepatan Strategi Pelaksanaan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Kedua, Satgas Covid-19 yang terbentuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan, monitoring dan evaluasi Protokol Kesehatan di lingkungan kerja masing-masing mengacu pada Peraturan Walikota Denpasar Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Desa, Kelurahan dan Desa Adat Dalam Percepatan  Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Ketiga, untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam melaksanakan  aktifitas, bekerja, berusaha dan berniaga, wajib memperhatikan tingkat  resiko pada wilayah kerjanya yang dapat diketahui melalui warna zona  pada aplikasi Safe City Denpasar. https://safecity.denpasarkota.go.id/id/covid19

Keempat, meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran kasus Covid-19 melalui transmisi lokal, serta ikut berpartisipasi dalam mendukung  percepatan wilayah Kelurahan/Desa tempat aktivitasnya, menjadi wilayah dengan resiko rendah dan aman dari penyebaran Covid-19.

Kelima, Satgas Covid-19 wajib melaksanakan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Denpasar melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar dengan kontak 112 (untuk Emergency) dan (0361)-223333 (untuk informasi dan koordinasi), serta melakukan koordinasi dengan Satgas Solidaritas dan Gotong Royong Covid-19 di Kelurahan/Desa tempat aktivitasnya.

Dan yang keenam yakni, apabila terdapat pelanggaran dalam penerapan Protokol Kesehatan di lingkungan kerja masing-masing, akan dikenakan sanksi administratif mengacu pada Pasal 19 Peraturan Walikota Denpasar Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Desa, Kelurahan dan  Desa Adat Dalam Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019  (Covid-19). Oleh karena itulah, Dewa Rai mengajak dengan kesadaran yang tinggi untuk bersama sama dalam penanganan Covid-19 ini. *mis

Komentar