Safari Gemarikan ke Buleleng

Dalam safari tersebut KKP RI membagikan 400 paket produk pangan ikan kepada masyarakat kurang mampu yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Buleleng. Setiap paket terdiri dari ikan tongkol, sudang lepet, serta produk olahan ikan lainnya yang dibeli langsung dari UMKM yang ada di Kabupaten Buleleng.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI, Berny Achmad Subki. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip; Kepala Dinas KPP Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat yang mewakili Bupati Buleleng; dan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna.

Gede Melandrat memberikan apresiasi kepada KKP RI atas bantuan yang diberikan dalam safari ini. "Ini adalah bagian dari gerakan bersama menggugah masyarakat untuk bersama-sama mengonsumsi ikan. Tentunya bantuan berupa paket produk pangan ikan ini bagus menambah saya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Buleleng yang memiliki kondisi geografis 'nyegara gunung' atau berada di antara laut dan gunung, memiliki potensi perikanan yang menjanjikan jika dikembangkan. Pesisir utara Bali yang ada di Buleleng memiliki sumber daya perikanan yang luar biasa, serta Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang dapat digunakan untuk mengembangkan perikanan air tawar. Untuk itu, pihaknya berharap ke depan bersama KKP RI dapat bersinergi mengembangkan sektor perikanan di Kabupaten Buleleng, terutama pada saat ini di mana saat ekonomi mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

Berny Achmad Subki meminta masyarakat Buleleng lebih gencar mengonsumsi ikan sebagai tambahan nutrisi. "Di tengah pandemi masyarakat banyak membutuhkan tambahan nutrisi. Karena sumber daya perikanan kita berlimpah sudah sepantasnya semua pihak lebih mengampanyekan lagi gerakan mengonsumsi ikan," katanya.

Sementara itu, I Made Urip mengatakan kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan produktivitas UMKM dan diversifikasi pangan. "Karena pangan itu sangat luas maknanya, bukan hanya beras saja. Jadi kalau ketahanan pangan kita terganggu akan memengaruhi ketahanan nasional kita. Makanya mari membentuk ketahanan pangan dimulai dari keluarga," pungkasnya. *cr75