nusabali

Sejumlah Maskapai Mulai Beroperasi di Bandara Internasional Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-sejumlah-maskapai-mulai-beroperasi-di-bandara-internasional-ngurah-rai

MANGUPURA, NusaBali
Semenjak Surat Edaran (SE) Nomor 7 Gugus Tugas Covid-19 diberlakukan, sejumlah maskapai mulai beroperasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung.

Bahkan, Angkasa Pura I selaku pengelola bandara mencatat adanya peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang yang masuk Bali. Communication and Legal Manager Angkasa Pura I Andanina Dyah Permata Megasari, mengungkapkan dalam dua hari setelah pemberlakuan SE Nomor 7 Gugus Tugas Covid-19, pihaknya mencatat adanya pergerakan 46 pesawat terbang untuk rute domestik yang tiba dan berangkat di Bandara Ngurah Rai. Pada encatatan 8 Juni ada 24 pergerakan pesawat, masing-masing ada 12 pesawat yang mendarat dan ada 12 yang berangkat. Untuk rute terbang, yakni 1 dari UPG (Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar), 2 dari SUB (Bandara Internasional Juanda, Surabaya), 7 dari CKG (Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta), 1 dari KOE (Bandara Internasional El Tari, Kupang), dan 1 dari YIA (Bandara Internasional Adi Sutjipto, Jogjakarta).

“Sementara untuk berangkat masing-masing 1 ke Bandara YIA, 2 ke Bandara SUB, 1 ke Bandara KOE, 7 ke Bandara CKG, dan 1 ke UPG,” ungkap Andanina saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (10/6) siang.

Dia merinci, untuk penumpang yang diangkut oleh 24 pesawat itu keseluruhan mencapai 564 orang. Rinciannya, sebanyak 204 orang yang tiba dan 360 orang yang berangkat. Dalam pencatatan itu juga, pergerakan dari dan ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, yang mendominasi yakni, 150 orang yang tiba dan 212 orang yang berangkat.

“Kalau pergerakan dari dan ke daerah lainnya rata-rata 20 hingga 60 orang saja. Namun, dari dan ke Jakarta yang terbanyak setelah pemberlakuan SE Nomor 7 Gugus Tugas Covid-19,” tutur Andanina.

Sementara pada hari kedua, Selasa (9/6), ada 23 pergerakan pesawat udara. Rinciannya 11 yang tiba dan 12 yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Dari total pergerakan pesawat itu, tercatat ada 449 penumpang yang terangkut. Ada 135 orang yang tiba di Pulau Dewata dan 314 orang yang berangkat. Untuk rute maskapai yang terbang dari dan ke Bandara Ngurah Rai yakni dari UPG, SUB, CKG, YIA, dan dua rute baru yakni LBJ (Bandara Labuan Bajo, NTT) dan LOP (Bandara Internasional Lombok, NTB). “Kalau yang dominan tetap dari dan ke Bandara CKG atau Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Tercatat ada 5 yang tiba (angkut 67 orang) dan 5 yang berangkat (angkut 205 orang),” kata Andanina. Menurutnya, untuk rute internasional baik yang tiba dan berangkat belum ada.

Untuk diketahui, mulai meningkatnya pergerakan pesawat udara dan penumpang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai setelah Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah, resmi berakhir pada 7 Juni. Sehingga, acuan dalam penanganan di bandara di saat wabah global Covid-19 ini menggunakan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2020 tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19. Dalam surat edaran Gugus Tugas, yang bisa masuk melalui Bandara Ngurah Rai adalah mereka yang memiliki hasil pemeriksaan PCR, mengikuti aturan atau protokol kesehatan seperti jaga jarak aman, menggunakan masker, dan cuci tangan. Dalam SE Gugus Tugas itu juga ada poin persyaratan yakni setiap orang yang melaksanakan perjalanan dari luar negeri (rute internasional) wajib menunjukkan hasil PCR dari bandara keberangkatan. Namun, kalau belum mengantongi, penumpang wajib dites dan dikarantina. Sementara, bagi penumpang dari rute domestik wajib menunjukkan hasil PCR atau rapid test (yang berlaku 3) hari, KTP, dan tidak memiliki riwayat influenza. *dar

Komentar