nusabali

Rapid Test di Gilimanuk Masih Tembus 900-an

  • www.nusabali.com-rapid-test-di-gilimanuk-masih-tembus-900-an

NEGARA, NusaBali
Berselang dua pekan setelah Lebaran, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 mencatat penggunaan rapid test untuk pelaku perjalanan khususnya dari kalangan sopir dan kernet angkutan logistik masuk Bali, masih cukup tinggi.

Khusus sehari pada Senin (8/6), tercatat penggunaan mencapai 942 buah rapid test. Jubir GTPP Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan secara kumulatif sejak April hingga Senin (8/6), ada sebanyak 25.780 orang masuk Bali yang dirapid test di Gilimanuk. Dari total 25.780 orang tersebut, ada 64 orang yang menunjukkan hasil reaktif.  “Tidak ada tambahan reaktif baru di Gilimanuk,” ujarnya, Selasa (9/6).

Menurut Arisantha, pada Senin (8/6) ada 942 orang pelaku perjalanan, khususnya kalangan sopir dan kernet angkutan logistik yang dirapid test di Gilimanuk. Jika dibandingkan dalam kurun beberapa hari sebelumnya, penggunaan rapid test pada Senin (8/6), menurun. Namun tidak begitu signifikan. “Kalau pada 1 – 7 Mei, sebelumnya masih tercatat 1.200 sampai 1.400 rapid test per hari. Yang kemarin sudah agak menurun. Meskipun yang kemarin, jumlahnya masih 900-an,” ucapnya.

Disinggung soal informasi adanya puluhan sopir truk tanpa rapid test yang terjaring di Terminal Mengwi, Badung, Senin (8/6), Arisantha mengatakan, bisa saja terjadi berkenaan perubahan skenario alur pemeriksaan rapid test di Gilimanuk. Di mana untuk menerapkan protokol kesehatan, kini pemeriksaan rapid tes dipusatkan di satu lokasi, yakni di gedung Tourism Information Centre (TIC) Teluk Gilimanuk. Sementara sebelumnya ada 1 pos pemeriksaan rapid test, yakni di dalam kantor Pelabuhan Gilimanuk.

“Kemungkinan saja karena truk banyak, dan areal parkir di areal Teluk Gilimanuk terbatas, bisa saja ada yang langsung jalan. Bisa saja langsung terlewatkan, sopir tidak ikut turun mengikuti pemeriksaan rapid test,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Namun dengan adanya kejadian di Terminal Mengwi tersebut, Arisantha mengatakan, belakangan para sopir angkutan logistik mulai sadar. Sesuai laporan Selasa kemarin, para sopir truk yang baru tiba di Gilimanuk, tetap mengikuti pemeriksaan rapid test, dengan memarkir truk hingga di Pasar Gilimanuk yang cukup jauh dari lokasi pemeriksaan rapid test. “Sopir truk kini sudah mulai sadar dengan ada pemeriksaan yang di Mengwi itu. Mereka lebih tertib, biar dapat pemeriksaan rapid test,” ucapnya. *ode

Komentar