nusabali

Pemkab Jembrana Gelar Upacara Pemahayu Jagat

Memohon Agar Pandemi Segera Berlalu

  • www.nusabali.com-pemkab-jembrana-gelar-upacara-pemahayu-jagat

NEGARA, NusaBali
Berbagai cara ditempuh Pemkab Jembrana untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Selain secara sekala, juga dilakukan upaya niskala dengan menggelar upacara Pemahayu Jagat. Rangkaian upacara Pemahayu Jagat diawali Pemahayu Jagat Laba Tulus Wana Kertih yang dipusatkan di Anjungan Cerdas Konservasi (ACK) kawasan hutan Cekik, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, pada Soma Kliwon Wayang, Senin (8/6).

Persembahyangan Pemahayu Jagat Laba Tulus Wana Kertih diikuti Bupati Jembrana I Putu Artha, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Ketua PHDI Jembrana I Komang Arsana, para Asisten Sekda, dan sejumlah kepala OPD di Pemkab Jembrana. Rangkaian upacara dipuput oleh dua Pedanda, yakni Ida Pedanda Gede Oka Dharma Manuaba dari Griya Gede Anom, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, dan Ida Pedanda Gede Rai Kawisunia dari Griya Tengah Kawisunia, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya. Banten dalam upacara tersebut menggunakan tingkatan bebangkit, caru manca warna, dan sesembelihan angsa putih.

Ketua Panitia yang juga Ketua PHDI Jembrana I Komang Arsana, mengatakan upacara Pemahayu Jagat Laba Tulus Wana Kertih ini bertujuan untuk memohon keselamatan serta kedamaian kepada Ida Bhatara Giri yang menguasai hutan. Harapannya agar umat manusia selalu diberikan keselamatan, kesehatan, serta kedamaian “Upacara ini juga untuk memohon kepada Beliau, supaya virus Covid-19 segera bisa berlalu, tidak mengganggu aktivitas kehidupan manusia dan alam semesta,” ujar Arsana

Menurut Arsana, upacara Pamahayu Jagat ini akan dilanjutkan Pemahayu Jagat Laba Tulus Segara Kertih yang akan dipusatkan di Padma Campah Gilimanuk pada Sabtu (13/6), dan Pemahayu Jagat Laba Tulus Bhuana Kertih di Gelung Kori Gilimanuk pada Kamis (18/6).

“Tiga upacara Pemahayu Jagat (Wana Kertih, Segara Kertih, dan Bhuana Kertih) itu, sebagai konsep bhuana agung (alam semesta). Ketiga upacara itu, sama-sama kita pilih lokasi di Gilimanuk, sebagai perwujudan konsep tri angga bhuana, memohon kepada Bhatara Siwa. Dari yang utama Wana Kertih, kemudian madya Bhuana Kertih, dan nista Segera Kertih,” kata Arsana.

Di sela persembahyangan yang menerapkan protokol kesehatan itu, Bupati Artha berharap umat tidak henti-hentinya berdoa untuk memohon keselamatan. Memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai pencipta alam semesta, agar musibah pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi Bali maupun bangsa Indonesia saat ini dapat segera berakhir dan kondisi segera pulih. “Melalui upacara ini, kita memohon agar kita semua selalu diberikan kekuatan dan kerahayuan oleh Sang Pencipta. Semoga penyebaran Covid-19 segera berakhir,” ujar Bupati Artha.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Artha juga mengingatkan kepada masyarakat, agar bersama-sama menghadapi virus Covid-19 ini. Caranya secara sekala, adalah taat dan patuh untuk mengikuti protokol pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah. *ode

Komentar