Perumda Tirta Hita Buleleng 'Bocor' Ratusan Juta
Covid-19 disikapi dengan keringanan beban biaya abonemen dan penagihan denda yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan rendah.
SINGARAJA, NusaBali
Setelah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meringankan pelanggannya di tengah pandemi Covid-19, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Buleleng dipastikan akan mengalami penurunan pendapatan. Penyusutan pendapatan itu terhitung hingga Rp 680 juta, dari keringanan beban biaya abonemen dan penagihan denda yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu dan berpenghasilan rendah.
Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Letariana mengatakan meskipun akan mengalami penurunan pendapatan tahun ini disebabkan pandemi Covid-19, jumlah itu masih dalam kendali perhitungan yang aman. “Penurunan pendapatan pasti akan terjadi, kalau dari penagihan denda yang selama Covid-19 ini saja potensinya Rp 80 juta, kalau dari keringanan pembayaran sekitar Rp 600 juta, tetapi itu sudah dalam perhitungan kami dan masih
terkendali,” ungkap dia.
Penurunan penghasilan itu disebutnya sangat wajar di tengah Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Pandemi yang sudah berlangsung lebih tiga bulan juga sangat berdampak pada perekonomian global. “Tentunya ini sudah kita hitung semua, terkait dengan pengaruh kebijakan ini dan yang penting bermanfaat bagi masyarakat dengan situasi seperti ini,” kata Lestariana.
Sementara itu untuk menjaga neraca keuangan, perusahaan air bersih di Indonesia ini juga akan melakukan sejumlah upaya untuk menutupi dampak dari kondisi tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan mengefisiensi biaya oprasional dan juga biaya pemeliharaan dan sejumlah program lainnya. “Jika efisiensi ini tidak bisa mengimbangi penurunan pendapatan, kita masih memiliki cadangan dana sosial dari bagian laba. Jadi dalam kondisi ini, bagaiamana kita mengeluarkan kebijakan, tapi potret kinerja keuangan kita masih bisa terjaga untuk menjaga kinerja perusahaan,” tegasnya. Yang terpenting bagi Lestariana, Perumda Tirta Hita Buleleng masih bisa menunjukkan kinerja terbaik untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat Buleleng.*k23
Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Letariana mengatakan meskipun akan mengalami penurunan pendapatan tahun ini disebabkan pandemi Covid-19, jumlah itu masih dalam kendali perhitungan yang aman. “Penurunan pendapatan pasti akan terjadi, kalau dari penagihan denda yang selama Covid-19 ini saja potensinya Rp 80 juta, kalau dari keringanan pembayaran sekitar Rp 600 juta, tetapi itu sudah dalam perhitungan kami dan masih
terkendali,” ungkap dia.
Penurunan penghasilan itu disebutnya sangat wajar di tengah Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Pandemi yang sudah berlangsung lebih tiga bulan juga sangat berdampak pada perekonomian global. “Tentunya ini sudah kita hitung semua, terkait dengan pengaruh kebijakan ini dan yang penting bermanfaat bagi masyarakat dengan situasi seperti ini,” kata Lestariana.
Sementara itu untuk menjaga neraca keuangan, perusahaan air bersih di Indonesia ini juga akan melakukan sejumlah upaya untuk menutupi dampak dari kondisi tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan mengefisiensi biaya oprasional dan juga biaya pemeliharaan dan sejumlah program lainnya. “Jika efisiensi ini tidak bisa mengimbangi penurunan pendapatan, kita masih memiliki cadangan dana sosial dari bagian laba. Jadi dalam kondisi ini, bagaiamana kita mengeluarkan kebijakan, tapi potret kinerja keuangan kita masih bisa terjaga untuk menjaga kinerja perusahaan,” tegasnya. Yang terpenting bagi Lestariana, Perumda Tirta Hita Buleleng masih bisa menunjukkan kinerja terbaik untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat Buleleng.*k23
Komentar