nusabali

GTPP Takut Rapid Test Massal di Pasar

  • www.nusabali.com-gtpp-takut-rapid-test-massal-di-pasar

Rapid test hingga swab harus dilakukan agar masyarakat tahu jangkauan sebaran wabah ini di pasar.

GIANYAR, NusaBali

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar belum berani menggelar rapid test massal untuk ribuan pedagang di Pasar Relokasi, Kelurahan Samplangan, Gianyar. Karena GTPP khawatir jika hasil rapid test tersebut kebanyakan reaktif.

Usulan rapid test massal dari pelbagai kalangan di pasar itu, menyusul pedagang godoh dan pedagang kopi (bersaudara) positif Covid-19 atau Corona. Hal itu terungkap dalam acara Dengar Pendapat GTPP Covid-19 Gianyar dengan unsur pimpinan DPRD Gianyar di Ruang Sidang Utama DPRD setempat, Senin (8/6). ‘’Jika para pedagang itu dirapid test, kami khawatiri risikonya pasar bisa tutup. Jika pasar tutup, apa kuat ribuan pedagang berdiam diri,’’ jelas Kepala Dinas Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani Widyawati, mendampingi Ketua Harian GTPP-Covid-19 Gianyar/Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya. dr Cahyani juga beralasan, dana test swab yang dianggarkan Pemprov Bali sangat terbatas.

Namun, Ketua Fraksi PDIP Ketut Sudarsana langsung menyala. Dia kurang setuju dengan pandangan dr Cahyaani. Karena segala tindakan termasuk rapid test hingga swab harus dilakukan agar masyarakat tahu jangkauan sebaran wabah ini di pasar. ‘’Selama ini masyarakat kebingungan saat ke pasar. Siapa pedagang yang juga tertular dan bagaimana mengantisipasi jika ke pasar, masyarakat tak ada panduan. Jika rapid dan swab, banyak anggaran habis tak masalah,’’ jelasnya dibenarkan Ketua Komisi 4 Ni Made Ratnadi.

dr Cahyani mengaku, terkiat Covid-19 yang menulari pedagang godoh/pedagang kipi, timnya telah merapid test 38 orang dengan hasil non reaktif/negatif. ‘’Kami masih persiapkan kajian matang untuk rapid test massal di pasar,’’ jelasnya. Kata dia, timnya kini mengkhawatiri sebaran Corona melalui PPDN (pelaku perjalanan dalam negeri) ke Bali hingga ke Gianyar. Maka dari itu, PPDN wajib membekali diri dengan kartu rapid test positif masa berlaku tiga hari dan dan swab seminggu.

Pimpinan DPRD menggelar acara tersebut menyusul tren kasus Covid-19 di Gianyar naik, di tengah persiapan menjalani new normal. Per 7 Juni 2020 ada 42 kasus positif Corona (1 kasus luar wilayah), sembuh 28, dirawat 12 dan 1 meninggal. Sedikitnya, tiga jenis kasus yang menjadi bahasan intens yakni kasus positif pedagang godoh/pedagang kopi asal Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, anak usia 12 tahun asal Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, seorang pasien asal Klungkung yang dioperasi prostat di RSUD Gianyar (kini dirawat di RSUD Klungkung), jaksa di Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, seorang dokter positif di sebuah RS di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, dan terakhir tiga orang dalm satu keluarga di Banjar Teges Kaja, Kelurahan Gianyar.

Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengakui sempat menutupi kasus positif Corona yang menimpa dagang godoh kepada awak media karena takut menimbulkan kepanikan warga. Namun strategi Sekda asal Banjar Sengguan Kangin, Kelurahan Gianyar ini tak diamini Ketua Fraksi PDIP Sudarsana dan peserta rapat lainnya. ‘’Harusnya adakan jumpa pers kepada awak media. Biar masyarakat terpandu dengan informasi akurat tentang sebaran wabah ini. Yang begini jangan ditutup-tutupi, karena akan menambah bahaya masyarakat,’’ jelas politisi asal Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati ini. *lsa

Komentar