nusabali

Mei 2020, Jumlah Penumpang Bandara Anjlok

  • www.nusabali.com-mei-2020-jumlah-penumpang-bandara-anjlok

Pada Mei 2020, penumpang yang dilayani hanya 8.829 orang, sedangkan pada April 2020 sebanyak 94.480 orang.

MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mencatat terjadi penurunan pengguna jasa bandara pada Mei 2020. Dalam pencatatan itu, terjadi penurunan sebesar 99 persen untuk penumpang dan 97 persen untuk pesawat. Penurunan ini yang terbesar dalam lima bulan terakhir jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

General Manager Angkasa Pura I Herry AY Sikado, menerangkan pencatatan yang dilakukan dalam kurun waktu Januari hingga Mei 2020, ada 4,77 juta penumpang yang terangkut melalui 36 ribu pergerakan pesawat udara di Bandara Ngurah Rai. Jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu tercatat 9.018.541 penumpang serta 61.180 pesawat udara terlayani. Terdapat penurunan yang cukup tajam terkait jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang keluar masuk Bali.

“Untuk lima bulan pertama tahun ini, tercatat ada 4.770.615 penumpang dan 36.812 pergerakan pesawat udara. Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, maka terdapat penurunan masing-masing sebesar 47 persen di pergerakan penumpang dan 39 persen di pergerakan pesawat,” ujar Herry, Minggu (7/6).

Menurut Herry, penurunan yang signifikan terjadi pada Mei 2020. Pada bulan tersebut tercatat keseluruhan penumpang yang dilayani hanya 8.829 orang dengan rincian 5.099 penumpang dari rute domestik, dan 3.730 penumpang dari rute internasional. Sementara, untuk Mei 2019 lalu tercatat sebanyak 1.736.396 penumpang. Bahkan, statistik di bulan Mei 2020 pun mengalami penurunan tajam jika dibanding dengan catatan April 2020, dengan total 94.480 penumpang.

“Khusus untuk data di bulan Mei 2020, pesawat udara yang terlayani sebanyak 322 pergerakan, dengan rincian 149 rute internasional dan 173 rute domestik. Jika dibandingkan dengan catatan di Mei 2019, dengan total sebanyak 11.994 pergerakan. Sehingga, terdapat penurunan sebesar 97 persen pergerakan pesawat. Sebaliknya, pergerakan penumpang sebesar 99,5 persen,” ungkap Herry.

Penurunan pengguna jasa bandara dan pergerakan pesawat ini disebabkan berbagai faktor, yakni wabah global dan adanya aturan dari pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Dimana, pada 23 April lalu, diberlakukan Peraturan Menteri Perhubungan No 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019. Seperti diketahui, aturan ini mengatur tentang penghentian sementara operasional penerbangan komersial rute domestik untuk mengendalikan potensi pergerakan orang secara besar-besaran selama masa libur Idul Fitri.

“Kemudian, melalui Keputusan Menteri Perhubungan No KM 116 Tahun 2020, aturan ini diperpanjang, yang awalnya berakhir pada 31 Mei 2020, menjadi 7 Juni 2020. Praktis, selama implementasi peraturan ini, penumpang rute domestik yang kami layani menurun. Yang ada saat ini hanya penumpang yang termasuk ke dalam kategori penumpang yang dikecualikan, yaitu penumpang dalam perjalanan dinas, alasan kesehatan, alasan keluarga, serta penerbangan repatriasi,” tutur Herry.

Menyambut new normal, AP I telah melakukan beberapa langkah, misalnya pengaturan slot penerbangan, kebijakan pengaturan space melalui physical distancing, disinfeksi fasilitas dan terminal, pemeriksaan suhu tubuh penumpang yang datang dan berangkat, penyediaan hand sanitizer di berbagai titik di terminal, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi personel frontliner yang berinteraksi dengan penumpang. “Pada intinya, kami berupaya secara total dalam mencegah penyebaran Covid-19 di bandar udara, serta bersiap untuk menyambut era new normal,” beber Herry. *dar

Komentar