nusabali

ASN yang Demam dan Batuk Disarankan Tidak Masuk Kerja

  • www.nusabali.com-asn-yang-demam-dan-batuk-disarankan-tidak-masuk-kerja

MANGUPURA, NusaBali
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkab Badung, sudah masuk bekerja seperti biasa, Jumat (5/6) kemarin.

Namun, para pegawai tetap diminta menjalankan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Bagi ASN yang demam, batuk, atau gejala penyakit pernafasan disarankan tidak masuk kerja. Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta selaku kepala daerah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Badung Nomor 256 tentang Sistem Kerja Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung Dalam Budaya Hidup Baru. SE yang ditunjukkan kepada pimpinan perangkat daerah, para camat, lurah dan perbekel maupun pimpinan perusahaan daerah itu menjadi patokan agar semua pihak bisa mengikuti protokol kesehatan.

Perangkat daerah atau unit kerja atau perusahaan daerah disarankan agar melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di areal kerja dan area publik, menyediakan fasilita cuci tangan, memastikan pegawai paham terhadap perlindungan diri dan penularan Covid-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat, menyiapkan petugas untuk melakukan pengecekan suhu badan, mewajibkan pegawai dan masyarakat yang dilayani menggunakan masker, memasang media informasi untuk mengingatkan pegawai dan masyarakat yang dilayani, melakukan pembatasan jarak, melakukan upaya untuk meminimalkan kontak dengan masyarakat yang dilayani.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gede Wijaya saat dikonfirmasi, mengaku OPD terkait sudah melaksanakan apa yang menjadi arahan Bupati dalam SE. Namun, dia tidak menyangkal jika tempat untuk cuci tangan baru tersedia di beberapa titik saja. Sementara, berdasarkan SE disarankan untuk memiliki tempat cuci tangan yang memadai dan mudah diakses. “Tapi nanti semua itu (tempat cuci tangan, red) akan dilengkapi lagi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badung, supaya lebih banyak dan gampang diakses oleh ASN maupun masyarakat,” katanya.

Wijaya menyadari dalam penerapan Budaya Hidup Baru dalam sistem kerja ASN di Badung memerlukan kesiapan seluruh stakeholder terkait. Untuk itu, bilamana ada kekurangan yang terjadi akan secepatnya dievaluasi dan dilengkapi terutama menyangkut penyediaan sarana dan prasarana seperti arahan dari pimpinan. “Nanti akan kita evaluasi, supaya nanti dilengkapi lagi apa yang kurang,” tegasnya.

Disinggung adakah ASN yang bolos pada hari pertama kerja, Wijaya mengaku tidak menerima laporan dari perangkat daerah terkait. “Kebetulan hari pertama kan bertepatan dengan Purnama, jadi tadi ada persembahyangan bersama. Sampai saat ini tidak ada laporan ada ASN yang bolos, jadi kami yakini semua ASN telah mengikuti sesuai SE Bapak Bupati,” kata mantan Kadiscukcapil Badung itu.

Dikonfirmasi terpisah Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Badung, dr I Nyoman Gunarta menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk melengkapi segala kekurangan yang dibutuhkan dalam budaya hidup baru ini.

Disinggung mengenai tak semua pegawai diperiksa suhu tubuhnya dengan termogun, dr Gunarta yang juga Kepala Dinas Kesehatan itu mengatakan, sebenarnya pada ASN sudah paham. Bahkan kata dia, pada SE tersebut juga sudah disebutkan bahwa yang demam, batuk, atau gejala penyakit pernafasan disarankan tidak masuk kerja. “Kami rasa pegawai juga paham. Meski demikian, kami tetap akan melakukan penambahan sarana dan prasarana ini,” tandasnya. *asa

Komentar