nusabali

5 PDP dan 1 Pasien Positif Covid-19 Dipulangkan

Hasil Swab Berubah-ubah, Pasien Transmisi Lokal Akan Dirujuk ke RS PTN Unud

  • www.nusabali.com-5-pdp-dan-1-pasien-positif-covid-19-dipulangkan

Tiga dari 5 PDP tersebut sebelumnya terdeteksi reaktif rapid dari pemeriksaan masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk.

NEGARA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana, memulangkan 5 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 1 pasien positif Covid-19 yang telah sembuh dalam perawatan di RSUD Negara, Jumat (5/6) pagi. Dengan adanya tambahan 1 pasien positif sembuh, dan tidak ada tambahan kasus positif baru, maka ada 13 pasien positif sembuh dari total 19 kasus pasien positif di Jembrana.

Kepulangan 5 PDP dan 1 pasien positif di RSUD Negara itu dilepas Bupati Jembrana I Putu Artha. Adapun 1 pasien positif sembuh, adalah salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara. PMI ini sebelumnya terdeteksi positif saat menjalani masa karantina pada salah satu hotel di Kota Negara. PMI ini sebelumnya dirawat sejak Minggu (24/5), dan dinyatakan sembuh berdasar dua kali hasil tes swab negatif secara berturut-turut pada tes swab ke-6 dan ke-7.

Sementara itu, 5 PDP yang juga telah dinyatakan negatif berdasar dua kali tes swab itu yakni 2 warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara,  1 warga Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, 1 warga Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dan 1 warga asal Gersik, Jawa Timur, yang berdomisili di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana. Kelima PDP negatif tersebut merupakan kalangan pedagang ikan, sayur, dan sejumlah logistik lintas Jawa-Bali. Tiga dari 5 PDP tersebut sebelumnya terdeteksi reaktif rapid dari pemeriksaan masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk. Kemudian 2 orang lainnya, sebelumnya terdeteksi reaktif rapid test saat memeriksakan diri ke salah satu RS Swasta untuk mencari syarat perjalanan ke Jawa.

Bupati Artha mengatakan, adanya tambahan PDP dan pasien positif sembuh ini, tentunya menjadi kabar menggembirakan. Dia pun mengapresiasi seluruh jajaran tim kesehatan dan RSUD Negara yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 di Jembrana. Meski demikian, warga diimbau tetap waspada dan selalu memberikan dukungan kepada petugas kesehatan yang terus berupaya menangani pandemi Covid-19. “Kami berikan dukungan kinerja tim medis dengan cara meringankan beban mereka. Mari  tetap laksanakan langkah protokol kesehatan. Seperti  menjaga jarak di tempat tempat umum, hindari kerumunan orang, cuci tangan sesering mungkin serta tidak menyentuh mulut, mata dan hidung dengan tangan yang belum bersih,” ujarnya.

Kepada pasien yang sudah dipulangkan, Bupati Artha berpesan, juga tetap menjalankan isolasi diri di rumah dulu. Begitu juga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari selanjutnya, agar tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kendati hasil swab-nya sudah dua kali negatif, kita berharap pasien ini tetap jalankan protokol pencegahan Covid-19 yang berlaku. Tinggal di rumah dulu, dan laporkan hasilnya (sembuh dengan bukti hasil tes swab) kepada pejabat desa setempat agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi di masyarakat,” ucapnya.

Direktur RSUD Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, dengan adanya tambahan 1 pasien positif sembuh, kini masih ada 6 pasien positif yang masih dirawat di RSUD Negara. Dari 6 pasien positif tersebut, 5 diantaranya adalah kalangan PMI yang diketahui positif saat menjalani karantina. Sedangkan satu lagi, adalah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Kelurahan Baler Bale, Kecamatan Negara, yang telah dirawat sejak tanggal 4 April lalu. Selama 2 bulan lebih menjalani perawatan itu, pasien asal Kelurahan Baler Bale Agung yang juga menjadi satu-satunya pasien kasus transmisi lokal di Jembrana itu, sudah menjalani tes swab hingga sebanyak 19 kali, dengan beberapa kali hasil berubah-berubah. “Sempat beberapa kali negatif. Tetapi tidak berturut-turut dua kali,” ujar Oka Parwata.

Dalam penanganan lebih lanjut, Oka Parwata mengatakan, ada rencana untuk merujuk pasien kasus transmisi lokal tersebut ke RS Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Unud. Menurutnya, untuk ketersedian alat dan tenaga medis di RSU Negara, sudah memadai. Ruangan isolasi juga sangat mencukupi, dan terbaru sudah ada tambahan 10 bed. Namun mengingat virus Corona terus berkembang, maka diperlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. “Artinya pasien akan mendapat penanganan dan layanan lebih intensif, lebih lengkap dan lebih banyak . Tenaga ahli yang menangani juga lebih banyak,” ucapnya.

Di samping itu, kata Oka Parwata, sudah ada obat baru yang sementara terbatas  didistribusikan di RS PTN Unud, dan belum ke RS Rujukan lainnya. “ Kita ingin coba rujuk  ke fasilitas kesehatan lebih tinggi. Tapi sebelumnya, dilakukan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) dulu ke pasien yang bersangkutan. Apabila beliau setuju, langsung kita lakukan rujukan,” pungkas Oka Parwata. *ode

Komentar