Kuota 4.600, yang Ajukan Permohonan 7.000

Padahal kuota dari pemprov untuk Kabupaten Tabanan sebanyak 4.600 UMKM yang terdampak Covid-19. Untuk itu, Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan kini tengah melakukan verifikasi. Stimulus yang didapat pelaku UMKM ini sebesar Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan, dengan total dana yang digelontorkan ke Tabanan sebanyak Rp 8,2 miliar.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan I Made Yasa, menjelaskan pengajuan data pelaku UMKM di Tabanan sudah mencapai 7.000 lebih dari 4.600 kuota dari Pemprov Bali. Data yang masuk dan diverifikasi seluruhnya sudah dibawa ke provinsi. “Apa nanti ada solusinya, karena kuota untuk Tabanan 4.600,” kata Made Yasa, Kamis (4/6).

Menurut Yasa, dengan kelebihan kuota itu, pihaknya sudah sempat memberikan usulan. Salah satunya, kuota stimulus koperasi di Tabanan belum terpenuhi. Dari kuota 418 koperasi yang aktif, baru 62 koperasi yang bisa menerima stimulus karena berkas persyaratannya lengkap. “Jadi yang di koperasi masih ada silpa, apa bisa digeser diberikan ke UMKM. Namun keputusan itu ada di pemprov,” tutur Made Yasa.

Dijelaskannya, ada beberapa faktor mengapa jatah koperasi belum terpenuhi. Antara lain ada koperasi yang tidak kena dampak, ada juga koperasi milik pegawai negeri. “Masalahnya apa bisa atau tidak, itu tergantung provinsi. Harapan kita ya bisa, sehingga orang yang mengajukan bisa tercover semua,” tegas Made Yasa.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, ini menambahkan syarat koperasi untuk bisa mendapatkan stimulus adalah koperasi yang terdampak Covid-19. Koperasi aktif, mempunyai NPWP dan badan hukum, melaksanakan RAT 2 kali berturut-turut. Masing-masing koperasi akan mendapat stimulus sebesar Rp 10 juta. “Untuk dapatkan stimulus, koperasi ini mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Dinas Koperasi Tabanan, sesudah itu kami verifikasi, dan kami ajukan ke provinsi. Sekarang yang sudah lengkap 62 sudah dapat SK tinggal tunggu cair, kemungkinan nanti masih ada yang nyusul,” tandasnya. *des