nusabali

Cek Ruang Isolasi, Bupati Artha Ingin Penanganan Pasien Covid-19 Maksimal

  • www.nusabali.com-cek-ruang-isolasi-bupati-artha-ingin-penanganan-pasien-covid-19-maksimal

NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Putu Artha mengecek kelengkapan fasilitas serta alat-alat tambahan penanganan pasien Covid-19 di RSUD Negara, Kamis (4/6).

Selain fasilitas dan alat terkait penambahan ruang isolasi, Bupati Artha yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana, ingin mengecek penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien positif Covid-19.

Bupati Artha mengatakan, Pemkab Jembrana terus berupaya membuat fasilitas yang lebih baik sesuai standar kesehatan untuk menangani pasien Covid-19. Salah satunya, melalui penyediaan anggaran belanja tak terduga (BTT) Covid-19 kepada RSUD Negara. Anggaran itu diharapkan memenuhi operasional dan berbagai sarana prasarana penunjang RSUD untuk penanganan Covid-19.

“Kita sudah bantu RSUD Negara dari anggaran penyisiran untuk mempersiapkan dan mengisi ruangan isolasi yang belum lengkap. Contohnya untuk ruang isolasi, sebelumnya hanya punya 10 bed untuk pasien Covid-19, sekarang sudah ditambah menjadi 20 bed. Jadi kita turun untuk memastikan anggaran BTT itu telah terealisasi dengan baik. Berjalan sesuai harapan, tepat sasaran, dan sesuai prioritas, khususnya percepatan penanganan Covid-19 di Jembrana,” ujar Bupati Artha.

Penambahan ruang isolasi RSUD Negara, menurut Bupati Artha, sebagai langkah antisipasi ketika terjadi penambahan kasus. Sehingga RSUD Negara sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan Covid-19 di Jembrana, ketika dibutuhkan sudah siap.

“Ini upaya antisipasi saja. Tentu tidak ada yang berharap terjadi penambahan kasus. Namun apabila kondisi itu terjadi dan perawatan membutuhkan ruang tambahan, RSUD Negara harus siap,” tandas Bupati Artha didampingi Sekda Jembrana I Made Sudiada serta para Asisten Sekda Jembrana.

Direktur RSUD Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata memaparkan berbagai kesiapan, meliputi pemenuhan sarana dan prasarana penunjang, hingga sumber daya manusia (SDM) yang terlibat langsung. Terkait anggaran BTT, sampai saat ini sudah direalisasikan untuk pembelian bed, ventilator, sarana prasarana penunjang ruang isolasi, keperluan alat pelindung diri (APD) tim medis, hingga pembelian alat rapid tets. Per 2 Juni 2020, kapasitas ruang isolasi juga sudah ditambah. Dari semula hanya bisa menampung 10 pasien, sekarang menjadi 20 pasien positif. “Hingga hari ini, RSU Negara masih merawat 7 pasien positif Covid-19 serta 4 PDP,” kata Parwata. *

Komentar