nusabali

Polsek Sukawati Lidik Kasus Kematian Beruntun

  • www.nusabali.com-polsek-sukawati-lidik-kasus-kematian-beruntun

GIANYAR, NusaBali
Jajaran Polsek Sukawati melakukan penyelidikan kasus 4 krama Subak Teges Ulu Banjar Sakah Desa Batuan Kaleryang yang meninggal secara beruntun pada akhir Mei 2020 lalu.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah warga setempat. Terkait memastikan penyebab kematian, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit. Kapolsek Sukawati AKP Suryadi dikonfirmasi Kamis (4/6) kemarin mengatakan bahwa polisi sudah terjun ke Desa Batuan Kaler, guna melakukan penyelidikan terkait 4 warga yang meninggal secara beruntun. Penyelidikan dilakukan polisi ke pihak keluarga serta Bendesa adat dan Perbekel Batuan Kaler. "Penyelidikan sudah kami lakukan, menurut keterangan masing-masing keluarga, korban ini meninggal karena sakit, ada yang sakit jantung, DB dan ada yang diare," katanya.

Guna lebih memastikan penyebab kematian tersebut, polisi kini masih berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, untuk meminta hasil pemeriksaan terhadap 4 warga asal Desa Batuan Kaler yang meninggal beruntun itu. "Untuk pastinya kami mesih menunggu hasil pemeriksaan dari rumah sakit, terkait empat warga yang meninggal," katanya.

Tidak hanya itu, polisi kini juga masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap warga lainya yang masih menjalani perawatan rumah sakit. Dikonfirmasi adanya dugaan keracunan, AKP Suryadi mengaku belum bisa memastikan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit. "Kita masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit," katanya.

Sementara Kadiskes Gianyar Ida Ayu Cahyani dikonfirmasi mengatakan tim puskesmas Sukawati sudah turun ke Desa Batuan Kaler. Hasil penelusuran belum ditemukan ada tanda keracunan. "Kalau dari data empat pasien, memang ada 3 orang yang makan makanan yang sama. Tapi belum bisa dikatakan keracunan makanan," katanya.

Dikatakan hal ini mengingat keempat pasien yang meninggal sudah memiliki riwayat sakit masing-masing. Selain itu Kadiskes juga mengaku tidak menemukan sampel makanan. "Pasien memiliki riwayat penyakit lain dan sampel makanan penyebab tidak kami dapatkan, sehingga perlu diselidiki lebih lanjut yg terkait dengan penyebab kematian," katanya.

Sementara terkait warga desa setempat yang masih dirawat, Kadiskes mengatakan mereka yang sedang dirawat mengalami keluhan berbeda-beda. Selain itu jarak keluhan dan waktu makan cukup jauh. "Yang sedang dirawat, keluhan berbeda beda , walaupun ada juga yang mengeluh mual muntah. Namun jarak keluhan dan waktu waktu makan cukup jauh. Kami sudah mengambil sampel air yang dipakai. Kami menghimbau masyarakat dalam mengolah makanan agar tetap memperhatikan kebersihan, baik bahan maupun pengolahan dan penyajian," ujarnya. *nvi

Komentar