nusabali

Sesak Nafas, Bayi 4 Bulan Reaktif Rapid Test

  • www.nusabali.com-sesak-nafas-bayi-4-bulan-reaktif-rapid-test

Tes swab pertama pada bayi hasilnya negatif. Seluruh keluarga sudah dirapid test, hasilnya non reaktif.

NEGARA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jembrana mendapati kasus seorang bayi usia 4 bulan yang terdeteksi reaktif rapid test. Bayi usia 4 bulan yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, itu sebelumnya menjalani pemeriksaan rapid test di RSUD Negara karena bayi bersangkutan menderita sesak nafas.

Jubir GTPP Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis (4/6), mengatakan bayi usia 4 bulan dari Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, itu awalnya sempat diperiksakan ke salah satu bidan, dengan keluhan batuk pada Minggu (31/5) lalu. Berselang dua hari atau pada Selasa (2/6) malam, si bayi kembali diajak ke bidan karena mengalami sesak nafas.

Saat diketahui sesak nafas, sambung Arisantha, atas saran bidan, orangtuanya dianjurkan membawa anaknya ke dokter spesialis anak atau ke rumah sakit. Akhirnya orangtua bayi memeriksakan anaknya ke RSUD Negara. Sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, bayi dengan keluhan sesak nafas yang mengarah pneumonia atau radang paru-paru itu, langsung diperiksa rapid test, dan hasilnya reaktif.

“Setelah ditangani di RSUD Negara dan diperiksa rapid test dengan hasil reaktif, Selasa (2/6) malam itu juga langsung dirujuk ke RSUP Sanglah. Kami sengaja rujuk ke Sanglah, karena untuk kasus bayi yang suspect pneumonia itu perlu penanganan khusus,” ucap Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Sesuai informasi yang diterimanya, lanjut Arisantha, sudah dilakukan tes swab pertama terhadap bayi tersebut. Hasilnya negatif Covid-19. Namun untuk lebih memastikan, kembali akan dilakukan tes swab kedua. “Untuk memastikan, kami tetap menunggu hasil tes swabnya. Mudah-mudahan saja nanti tetap negatif,” ujarnya.

Meski belum dipastikan positif Covid-19, Arisantha menyatakan, juga sudah berusaha melakukan tracing contact termasuk melakukan rapid test terhadap keluarga si bayi. Tidak hanya kepada orangtuanya, tetapi juga kakek maupun saudara-saudara terdekat si bayi. Dari rapid test terhadap keluarga bayi tersebut, semuanya menunjukkan hasil non reaktif.

“Kalau rapid test atau tes cepat antibodi itu, memang tidak hanya Covid-19 saja yang menimbulkan reaktif, tetapi bisa juga jenis-jenis virus lain. Untuk keluarganya, juga sudah kami rapid test, dan hasilnya non reaktif. Dari keluarga juga tidak pernah melakukan perjalanan jauh. Namun sebelum bayi sakit itu, katanya sempat diimunisasi,” ucap Arisantha. *ode

Komentar