nusabali

Pelatda Bali Jalan Terus

Diputuskan Tanpa Uang Insentif Latihan

  • www.nusabali.com-pelatda-bali-jalan-terus

Ada harapan uang insentif ada pada bulan selanjutnya, yakni Juni, akan diperjuangkan kembali. Diajukan kembali ke Pemerintah Provinsi Bali, dan tidak langsung diputus.

DENPASAR, NusaBali

Program Pelatihan Daerah (Pelatda) Bali bagi 261 atlet dari 28 cabang olahraga dipastikan terus berlanjut. Demikian keputusan rapat pengurus KONI Bali dan perwakilan Pengprov cabang olahraga di Denpasar pada Kamis (4/6).

Pelatda jalan terus dan tanpa uang insentif latihan. Hal itu diterima pihak perwakilan cabor yang meloloskan atletnya ke PON Papua. Dengan demikian, KONI Bali hanya membayar uang insentif latihan selama tiga bulan, yakni pada Maret, April dan Mei 2020. Diluar itu tidak ada uang insentif latihan bagi atlet maupun pelatih.

"Pelatda disepakati tetap dilaksanakan dan dilanjutkan. Tapi tidak ada uang insentif latihan. Seperti itu kesepakatannya dan para pengurus cabor menerima," kata  Bidang Hukum dan Etika KONI Bali, Fredrik Billy, Kamis.

Fredrik Billy yang juga Waketum Pengprov Perkemi Bali itu menegaskan, pada prinsipnya yang hadir mewakili pengurus cabang olahraga, Mereka menerima semua keputusan itu.

"Soal uang insentif latihan,  yang dibayarkan hanya tiga bulan. Program Pelatda selanjutnya jalan terus," kata Fredrik Billy.

Sementara itu Sekretaris Pengprov PBVSI Bali, Ketut Supardanayasa anggaran yang ada selama ini sekitar Rp 5,2 miliar hanya cukup untuk membayar uang insentif latihan atlet selama tiga bulan.

Ada juga opsi jika setelah Mei, Pelatda dihentikan. Namun akhirnya, ada harapan dari pengurus cabor bahwa SK Pelatda masih tetap berjalan hingga akhir tahun. Bahkan ada harapan uang insentif ada pada bulan selanjutnya, yakni mulai Juni. Nantinya akan diperjuangkan lagi. Yakni, diajukan kembali ke Pemerintah Provinsi Bali, dan tidak langsung diputus.

"Kalau program Pelatda Bali langsung dihentikan, konsekuensinya kan atlet dikembalikan ke Pengprov. Kita juga berat. Jadi, KONI Bali jangan melepas begitu saja," kata Supardanayasa.

Menurut Supardanayasa, sebenarnya opsi yang disampaikan semua menyakitkan bagi pengprov cabor. Makanya tetap di Pelatda Bali, dengan harapan uang insentif kembali diperjuangkan.  “Kalau sampai SK Pelatda Bali dihapus, saya rasa cabor berat," papar Supardanayasa.

Sementara itu, Sekretaris Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Bali, Wayan Suwita yang juga pelatih PON Muaythai Bali mengingatkan, jika Pelatda Bali dihentikan dan pembayaran uang insentif ditunda akan banyak atlet kelimpungan, apalagi sampai dihentikan.

Bagi Suwita, program latihan itu tidak bisa dihentikan. Istilahnya jangan sampai istirahat atau berhenti persiapannya. Bayangkan, jika atlet tidak latihan tiga hari saja akan kembali ke nol, apalagi jika benar-benar dihentikan. Jelas akan berdampak yang sangat tidak bagus.

"Dalam kondisi seperti ini kami Muaythai tetap menggelar latihan. Dan, tetap kami pantau langsung via WA. Baik itu dipantau lewat video atau foto. Itu harus mendapat perhatian serius," tutur Suwita.

Jika Pelatda Bali dihentikan, kata Suwita, KONI Bali tidak akan bisa melakukan tes fisik atlet. Bagaimana tes fisik, sedangkan program latihan sudah tidak ada. *dek

Komentar