nusabali

Tabanan Rancang Pembelajaran Double Shift

  • www.nusabali.com-tabanan-rancang-pembelajaran-double-shift

Proses pembelajaran double shift bergilir itu baru sebatas rancangan. Dinas Pendidikan Tabanan tetap menunggu regulasi dari Kemendikbud, Pemprov Bali, dan diteruskan ke Pemkab Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Menghadapi new normal, Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan merancang pembelajaran sesuai dengan protokol Covid-19 jika sekolah mulai dibuka kembali. Salah satu rancangan yang dibuat adalah memberlakukan pembelajaran double shift, khusus bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa di tiap kelas ‘gemuk’.

Rancangan tersebut baru sebatas antisipasi dan persiapan. Jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan peraturan pembelajaran dalam situasi new normal, maka aturan dari Kemendikbud yang dijalankan.

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Nyoman Putra, menerangkan rancangan proses pembelajaran double shift bergilir itu baru sebatas rancangan. Pihaknya pun tetap masih menunggu regulasi dari Kemendikbud, Pemprov Bali, kemudian diteruskan ke Pemkab Tabanan. “Rancangan yang kami buat sebagai antisipasi dan persiapan, masih perlu dimatangkan lagi,” ungkap Nyoman Putra, Rabu (3/6).

Kata Nyoman Putra, double shift khusus yang dimaksud itu, siswa belajar bergilir bukan belajar seperti double shift biasa. Dalam double shift bergilir ini, siswa tidak serta merta mendapat giliran belajar di pagi hari maupun sore hari, melainkan belajar secara rolling. “Misalnya dalam satu kelas terdapat 32 siswa, maka dibagi setengahnya. Teknisnya pun masih kami persiapkan, kelas berapa yang nanti dapat sore atau pagi itu masih kami rancang,” bebernya.

Di samping itu, menurut Nyoman Putra, rancangan ini masih akan dirapatkan dengan seluruh kepala sekolah jenjang SD dan SMP lewat MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah).

Adapun sejumlah sekolah yang dirancang memberlakukan proses belajar double shift khusus persiapan new normal, seperti SDN1 Dajan Peken, SDN 6 Delod Peken, SMPN 1 Tabanan, SMPN2 Tabanan, dan sejumlah sekolah yang jumlah siswanya memenuhi syarat maksimal isian siswa. “Untuk sekolah yang tidak memenuhi syarat maksimal jumlah isian siswa, tidak perlu memberlakukan double shift khusus,” kata Nyoman Putra.

Kendati tidak menerapkan double shift khusus pihaknya tetap meminta sekolah mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Siswa tetap menggunakan masker dan di sekolah disediakan tempat cuci tangan.

Selain merancang skema pembelajaran, untuk jam pembelajaran juga diperhatikan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Kemungkinan jam istirahat sekolah ditiadakan. “Sekali lagi ini masih rancangan, belum final, sembari menunggu regulasi dari pusat dan Provinsi Bali,” tandasnya. *des

Komentar