nusabali

Dompet Online Gugah Masyarakat Berdonasi

Beli Sayur Petani, Dibagikan Secara Gratis se-Bali

  • www.nusabali.com-dompet-online-gugah-masyarakat-berdonasi

GIANYAR, NusaBali
Gabungan sejumlah organisasi sosial membuka dompet online dengan konsep gotong royong memborong sayur petani lokal di Bali.

Dompet ini menggugah masyarakat berdonasi mulai nominal Rp 5.000. Hasil donasi berupa pembelian sayur mayur di petani lokal ini, disalurkan secara gratis kepada masyarakat. Utamanya, penyandang disabilitas maupun panti asuhan.  

Organisasi tersebut antara lain Bank Sampah Galang Panji, Mude Berbagi, Daridesaku, Griya Luhu, 1000 Guru Bali, Mata Garuda Bali, Pasar Rakyat, Widya Suara, D-Network, Anika Linden Center, Yayasan Bina Sastra. Koordinator Daridesaku Ida Bagus Mandara Brasika di Gianyar, Selasa (2/6), mengatakan penyaluran sayur mayur gratis telah berlangsung dua pekan lalu di Denpasar. Saat itu, dalam hitungan waktu 10 menit ludes 200 kg sayur. Kegiatan serupa akan digelar serentak seluruh Bali pada Minggu (7/6) mendatang dengan perkiraan akan dibawa sekitar 1,5 ton sayur tersebar ke sembilan kabupaten/kota. “Setiap donasi Rp 5.000 akan kami belikan sayur caisim dan sayur kol, dari petani. Sayur kami salurkan kepada warga yang membutuhkan. Serentak seluruh Bali,” jelasnya.

Jelasnya, dompet online ini bisa diisi donasi melalui aplikasi OVO, Gopay, maupun rekening Bank. Sayur mayur dibeli langsung di petani lokal kawasan Desa Pelaga Kecamatan Petang, Badung, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, dan di Kecamatan Selat, Karangasem. “Kami ambil langsung dari petani jual konsumen, potong distribusi, jadi harga bagus di petani dan konsumen,” jelasnya. Ide menyalurkan sayur mayur ini, tercetus pula setelah melihat petani lokal berkelimpahan sayur saat panen. Namun tidak laku dijual. Sehingga sayur justru dibiarkan membusuk. “Perjalanan waktu kami ada menemukan petani yang berkelimpahan sayur. Tapi tidak ada yang ambil. Sayang dibiarin busuk sehingga kami kepikiran kenapa tidak disalurkan saja,” jelasnya.

Di samping itu, pihaknya juga prihatin melihat pembagian paket sembako yang masif selama ini justru membagikan mie instan. “Banyak donasi berupa mie instan, gak sehat," ujarnya.

Dompet online ini pula, menggugah masyarakat berdonasi sekecil apa pun. “Bahkan Rp 5.000 pun bisa. Bahwa kami ingin menyampaikan berbagi itu bukan masalah kaya miskin. Siapa pun kalau mau pasti bisa,” jelasnya. Sejak dibuka, diakui antusias masyarakat untuk berbagi cukup tinggi. Mulai dari Rp 5.000, Rp 10.000 hingga Rp 500.000. “Lumayan cepat pertumbuhan donasinya,” ungkapnya. *nvi

Komentar