nusabali

Karangasem Bangun TPA Terbesar di Bali

  • www.nusabali.com-karangasem-bangun-tpa-terbesar-di-bali

Pemkab Karangasem membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terbesar se-Bali, berlokasi di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem.

Kapasitas 231.000 Kubik Sampah Padat


AMLAPURA, NusaBali
TPA Butus berkapasitas sampah padat 231.000 meter kubik ini dibangun seluas 77 are, dengan biaya Rp 11,334 miliar.

TPA terbesar ini dibangun untuk mengatasi TPA di Banjar Linggasana, Desa Bhuana Giri yang telah overload. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri sempat terjun memantau tahap pembangunan TPA terbesar di Banjar Butus, Desa Bhuana Giri ini, Minggu (11/9).

Terungkap, TPA terbesar ini dibangun setelah Pemkab Karangasem lakukan pengadaan lahan seluas 1,73 hektare pada 2014. Selanjutnya, tahun 2015 melalui konsultan, disusun Detail Engineering Design (DED), lalu diusulkan ke Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Kemudian, disetujui anggaran Rp 14 miliar melalui APBN 2016. Setelah dilakukan tender, pemenangnya menawar Rp 11,334 miliar.

Biaya tersebut hanya untuk dua bangunan pokok, yakni zona pembuangan sampah seluas 77 are dengan kapasitas 77.0000 meter kubik limbah belum dipadatkan---yang setelah dipadatkan bisa tertampung 231.000 meter kubik. Bangunan lainnya adalah kolam licit (pembuangan air limbah yang mengalir dari zona limbah) dan palinggih Padmasana. Diperkirakan, TPA terbesar se-Bali ini baru akan penuh dalam 5 tahun ke depan. Sedangkan volume sampah di Karangasem hanya 164 meter kubik per hari. Sementara bangunan penunjang lainnya akan dibangun tahun 2017, di antaranya jembatan timbang, gudang tempat alat berat, tempat cuci alat berat, dan tempat waker atau rumah jaga.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karangasem, Made Suama, mengatakan TPA Linggasana telah overload. TPA Linggasana yang dibangun tahun 2002, telah menampung sampah 13.000 meter kubik. Menurut Made Suama, sampah yang kini menumpuk di TPA Linggasana rencananya akan dialokasikan untuk menimbun bekas galian. “Setelah terbangun TPA Butus yang merupakan terbesar di Bali ini, kami tidak akan kewalahan lagi menampung sampah,” jelas Suama, yang mendampingi Bupati Mas Sumatri saat terjun ke lokasi proyek hari itu.

Sementara itu, Bupati Mas Sumatri mengingatkan pentingnya menanam pohon perindang, setelah TPA Butus beroperasi. “Tujuannya, agar ada resapan air, daerah sekitarnya jadi rindang, dan tembok keliling juga aman,” tandas Mas Sumatri. “Sebaiknya tanam pohon jen is Pule, Beringin, dan Bambu. Ketiga tanaman itu daya resapan airnya tinggi, sehingga air hujan tidak terbuang percuma.  * k16

Komentar