nusabali

Insentif Distop, Atlet PON Bali Kecewa

  • www.nusabali.com-insentif-distop-atlet-pon-bali-kecewa

Berharap insentif hingga akhir tahun, justru insentif atlet PON Bali hanya dibatasi tiga bulan saja di tahun 2020.

DENPASAR, NusaBali
Atlet PON Bali berharap uang insentif dari program Pelatda Bali yang telah berjalan selama empat bulan jangan dihapus. Harapan itu mencuat setelah KONI Bali memberikan sinyal tidak akan memberikan uang insentif latihan lagi kepada atletnya karena terbentur minimnya anggaran. Dari Rp 50 miliar yang seharusnya diterima KONI Bali tahun 2020, akibat rasionalisasi dari pemerintah Provinsi Bali, KONI Bali hanya menerima anggaran sebesar Rp 5,2 miliar. Akibatnya, program Pelatda Bali hanya dihitung bulan Maret, April dan Mei.  Di luar itu, Program Pelatda Bali akan dilanjutkan atau tidak, akan dibahas dalam waktu dekat.

Menyikapi hal itu, atlet PON Bali berharap program Pelatda Bali tetap dilanjutkan. Termasuk uang insentif latihannya. "KONI Bali seharusnya bertanggung jawab atas apa yang sudah dijanjikannya pada atlet dan pelatih. Apalagi soal uang insentif latihan yang awalnya direncanakan hingga sekitar akhir tahun 2020," ucap atlet muaythai PON Bali, Luh Mas Sri Dianawati, Selasa (2/6).

Kata atlet Muaythai asal Buleleng itu, pihaknya selaku atlet sudah sangat menunggu uang insentif tersebut. Itu untuk keperluan membeli vitamin saat latihan. Sebab, sampai sekarang memang belum pernah menerima uang insentif latihan atlet. Apalagi ada wacana KONI Bali setelah terhitung 3 bulan diawal, uang insentif latihan tidak lagi diberikan. Selaku manusia sangat wajar menyatakan kekecewaan. Sebab, uang insentif itu awalnya dijanjikan hingga tuntas sekitar bulan Oktober 2020. "Saya saja kecewa, terus bagaimana nanti atlet yang lainnya, jika selanjutnya tidak akan ada uang insentif lagi," tutur Luh Mas.

Jelas ini akan sangat berpengaruh dengan semangat latihan atlet itu sendiri. Biasanya bisa fokus latihan saja. Namun dengan kondisi seperti ini, atlet jelas akan membiayai sendiri keperluan vitamin untuk menunjang agar selalu fit performance.

Sementara itu atlet lainnya dari cabor judo, Gede Agastya Darma Wardana sangat memaklumi keuangan dari KONI Bali. Harapannya, pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga bisa aktivitas normal lagi. "Kalau memang hanya dicairkan hitungan tiga bulan saja tidak masalah. Saya bersyukur saja karena melihat situasi seperti ini dan anggaran KONI Bali bisa dimaklumi. semoga saja keadaan cepat membaik dan semua berjalan lancar sesuai keinginan kita semua," harap Agas.

Di satu sisi atlet PON Bali lainnya dari cabor bola voli, Ketut Ardana pada intinya tidak terlalu mempermasalahkan uang insentif latihan. "Untuk masalah itu saya tidak begitu mempersalahkan, karena saya juga belum sempat latihan ke lapangan akibat Corona. Jujur saja, saya belum pernah ke lapangan, karena lokasi latihan ada di Nusa Lembongan. Karena untuk biaya juga tidak ada, makanya belum latihan," papar Ardana. *dek

Komentar