nusabali

23 Pegawai Puskesmas Dikarantina

Satu Pasien Positif Covid-19

  • www.nusabali.com-23-pegawai-puskesmas-dikarantina

Gara-gara kasus ini, pelayanan Puskesmas I Denbar pun dibatasi. Pelayanan poliklinik umum untuk sementara dipindahkan ke Puskesmas II Denbar dan Puskesmas II Denut.

DENPASAR, NusaBali
Setelah satu warga Desa Tegal Harum, Denpasar Barat berusia 66 tahun yang merupakan pasien dalam pengawas (PDP) dinyatakan positif Covid-19, sebanyak 23 pegawai Puskesmas I Denpasar Barat (Denbar) harus dikarantina dan tes swab. Mereka diketahui sempat kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif sejak hasil swab keluar Senin (2/6).

Kepala Puskesmas I Denbar, dr Lina Muji Rahayu, Selasa (2/6) mengatakan, pihaknya melakukan karantina dan swab karena banyak pegawainya yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif tersebut. Bukan hanya karantina, namun juga pelayanan puskesmas dibatasi. Pasien tersebut merupakan PDP berasal dari Desa Tegal Harum yang merupakan pasien rawat jalan.

Pasien tersebut diketahui sering kontrol ke puskesmas yang berlokasi di Jalan Gunung Rinjani Nomor 65 Tegal Harum, Denpasar Barat, sehingga banyak pegawai puskesmas yang pernah kontak langsung dengan pasien positif tersebut. "Pasien itu, hampir sebulan bolak-balik berobat. Sehingga banyak staf kami yang sempat kontak langsung. Untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19, pelayanan kami batasi. Puskesmas tidak ditutup, hanya pembatasan saja,” kata dr Lina Muji Rahayu.
 
Pelayanan poliklinik umum, kata dia, sementara dipindahkan ke Puskesmas II Denpasar Barat dan Puskesmas II Denpasar Utara. Dipindahkannya pelayanan poliklinik karena Puskesmas I Denpasar Barat hanya memiliki 4 dokter termasuk kepala puskesmas. Tiga diantaranya sempat kontak langsung dengan pasien sehingga harus dilakukan karantina.

Sementara untuk pelayanan imunisasi dan ibu hamil dipindahkan ke Puskesmas Pembantu Tegal Harum. “Kami tak mau ambil resiko, agar aman. Sementara untuk pelayanan gigi, masih tetap kami layani di puskesmas karena yang menangani tidak ada yang terpapar,” ungkapnya.
 
Dengan adanya kasus ini, pelayanan di Puskesmas I Denpasar Barat, kata dia, hanya buka hingga pukul 11.00 Wita. Dari 23 pegawai yang sempat kontak tersebut, 3 orang merupakan dokter, 7 orang perawat, dan 13 orang staf lainnya. “Kami punya 9 orang perawat, 7 orang  sempat kontak dengan pasien positif tersebut. Seluruh pegawai termasuk tenaga medis kami sebanyak 59 orang, jadi sisanya yang masih kerja. Tapi sudah diback up juga dari Dinas Kesehatan. Untuk bidan tidak ada yang kontak, bidan semua aman,” jelasnya.
 
Kata dia, 23 orang pegawai tersebut sudah menjalani swab tes yang pertama Selasa (2/6) kemarin, dan selanjutnya mereka menjalani isolasi mandiri maupun dikarantina di rumah singgah yang disediakan Pemkot Denpasar. Untuk pembatasan pelayanan ini direncanakan dilaksanakan selama tujuh hari. Jika hasil swab tes kedua semua pegawai tersebut dinyatakan negatif, maka pelayanan akan kembali normal. *mis

Komentar