nusabali

Mantan Pejabat Positif Covid-19

Ditulari Menantu yang Dokter Paru-paru

  • www.nusabali.com-mantan-pejabat-positif-covid-19

SEMARAPURA, NusaBali
Kasus pasien Covid-19 atau Corona dari transmisi lokal di Klungkung, bertambah. Kali ini salah seorang mantan pejabat Pemkab Klungkung, di Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung, positif Corona, berdasarkan hasil tes swab, Minggu (31/5).

Pasien tertular dari menantunya yang bekerja sebagai dokter residen paru-paru salah satu rumah sakit di Denpasar. Selain mantan pejabat tersebut, dua anggota keluarganya juga positif Corona, yakni istri yang guru SMP di Klungkung dan cucunya yang merupakan anak dari dokter tersebut.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Klungkung, yang juga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan yang pertama kali dinyatakan positif Corona yakni menantunya yang notabena dokter residen paru-paru salah satu rumah sakit di Denpasar. Kemudian menantunya ini sering berkunjung ke keluarganya di rumah mertuanya di Klungkung. Ternyata dokter tersebut positif Corona beberapa waktu lalu, sehingga keluarganya di Klungkung dites swab. "Hasilnya, kedua mertuanya juga positif, termasuk anaknya yang masih balita juga positif," ujar Bupati Suwirta, Senin (1/6).

Kini, empat pasien tersebut menjalani perawatan pada RSUP Sanglah, Denpasar. Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung tengah menelusuri orang yang sempat kontak langsung dengan para pasien. Keluarga mereka di Klungkung juga diminta untuk karantina mandiri. 

Jumlah kasus Corona di Klungkung kini 27 orang, 19 orang sudah sembuh, 8 orang dalam perawatan. Dengan rincian, di Kecamatan Klungkung positif 15 orang, 9 orang sembuh dan 6 orang perawatan. Di Kecamatan Dawan 7 orang, semuanya sembuh. Kecamatan Banjarangkan 4 orang, 3 orang sembuh dan 1 orang perawatan. Kecamatan Nusa Penida 1 orang, masih menjalani perawatan.

Setelah keluarga mantan pejabat Pemkab Klungkung itu positif Corona, Bendesa Adat Semarapura Wayan Budarsana langsung menugaskan pecalang berjaga di depan rumah warga yang bersangkutan.

"Dengan hadirnya pecalang ini, diharapkan tidak ada warga secara tidak sengaja kontak langsung, dengan keluarga yang menjalani karantina mandiri di rumah," ujar Wayan Budarsana. Penjagaan dibagi menjadi tiga shift, dari pukul 08.00 Wita-12.00, dari pukul 12.00 Wita-16.00 Wita, dan dari pukul 16.00 Wita-20.00 Wita. Apabila ada pihak keluarga yang masih menjalani karantina di rumah, maka dibantu oleh pecalang.7wan

Komentar