nusabali

Operasional Pasar Desa Bondalem Jadi Polemik

  • www.nusabali.com-operasional-pasar-desa-bondalem-jadi-polemik

Sebagian pedagang ingin agar pasar segera dibuka, sebagian lainnya khawatir penyebaran kasus Covid-19. Soal swab massal juga belum ada kesepakatan.

SINGARAJA, NusaBali
Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, belum juga dibuka meski telah ditutup sebulan, akibat kasus transmisi lokal Covid-19 yang terjadi di dalam pasar tersebut. Kini akibat penutupan tersebut, timbul pro kontra di masyarakat terutama di lingkungan pedagang. Desa Adat Bondalem sendiri kabarnya telah melaksanakan paruman, namun belum menemukan titik temu.

Pasar Desa Bondalem resmi ditutup sejak pemberlakuan karantina desa di wilayah Desa Bondalem, akibat kasus trasmisi lokal pada Minggu (3/5) lalu. Karantina desa sendiri berlaku selama 14 hari. Status karantina desa di Desa Bondalem, secara resmi dicabut keseluruhan oleh pemerintah, pada Senin (18/5) lalu.

Pasca status karantina dicabut, namun Pasar Desa Bondalem yang selama ini diduga jadi tempat penularan Covid-19, tetap akan ditutup hingga dua pekan ke depan. Para pedagang di Pasar Desa Bondalem sekitar 200 orang, rencananya akan diurai di beberapa tempat berbeda, agar roda perekonomian tetap berputar. Hal ini akan berlaku selama dua pekan ke depan saat penutupan Pasar Desa Bondalem.

Nah, masa penutupan Pasar Bondalem pasca status karantina dicabut, semestinya sudah berakhir Senin (1/6) kemarin. Namun informasi diterima Senin kemarin, kepastian pembukaan Pasar Desa Bondalem belum dapat dipastikan. Pihak Desa Adat Bondalem, sempat menggelar paruman pada Sabtu (30/5) guna menyikapi masa berakhirnya penutupan Pasar Desa Bondalem. Namun dalam paruman tersebut muncul pro kontra di kalangan pedagang. Sebagian pedagang ngotot agar pasar dibuka saja, dengan alasan mereka tidak bisa berjualan karena tidak memiliki tempat, meski pasar diurai. Sedangkan sebagian lagi, tetap ingin pasar ditutup, karena khawatir kasus trasmisi lokal Covid-19 muncul kembali. Bahkan sikap Desa Adat dan Desa Dinas, untuk melaksanakan swab massal bagi pedagang bila pasar jadi buka, justru ditentang oleh sejumlah pedagang. Padahal swab massal itu untuk memastikan, seluruh pedagang tidak terpapar Covid-19, sehingga aman berjualan.

Perbekel Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana dikonfirmasi Senin sore, mengakui belum ada kepastian Pasar Desa Bondalem akan dibuka. Pihaknya berencana akan berkoordinasi kembali dengan Desa Adat untuk melaksanakan paruman kembali. “Memang kami sempat meminta, bila pasar dibuka, pedagang akan diswab secara masal agar lebih aman. Tetapi ada pedagang yang menolak. Jadi ini kan agak susah, makanya nanti kami minta diadakan paruman lagi,” terangnya.

Menurut Sadu Adnyana, dalam paruman sebelumnya sempat muncul masukan, agar pasar dibuka untuk dilantai satu saja. Tetapi, banyak juga pedagang yang dilantai bawah, tidak terima. “Kalau di lantai atas itu, pedagang memang ada jarak. Kalau di bawah, pedagang terlalu berhimpitan, jadi agak rawan. Tetapi masukannya dibuka untuk di lantai atas saja, ini kan sulit bagi kami karena pedagang di bawah juga tidak terima,” ungkapnya.

Sementara Bendesa Adat Bondalem, Jero Made Pedra yang dikonfirmasi menjelaskan, dalam paruman pertama sejatinya sudah ada titik temu, penutupan Pasar Desa diperpanjang seminggu lagi. Nah, menyikapi rencana pembukaan nanti, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Desa Dinas, dan aparat terkait. “Kalau dibuka nanti, protokolnya seperti apa. Ini harus jelas, dan wajib diikuti oleh pedagang. Dan kami juga ingin memastikan pengawasan nanti seperti apa. Nanti kami akan berkoordinasi lagi dengan Desa Dinas dan aparat terkait,” jelasnya. 

Sebelumnya, 31 warga Desa Bondalem dinyatakan positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan melalui transmisi lokal antarwarga desa. Karena kasus transmisi lokal ini, desa yang didiami 4.000 kepala keluarga (KK) menjalani karantina mandiri selama dua pekan hingga dicabut secara keseluruhan 18 Mei lalu. Dasarnya, GTPP Covid-19 Buleleng telah melakukan swab massal kepada warga Desa Bondalem sebanyak dua kali. Pada tes swab pertama, GTPP memeriksa 101 warga setempat, dan hasilnya hanya satu orang yang terkonfirmasi positif. Selanjutnya, dalam tes swab ke-dua terhadap 56 warga Bondalem, semuanya dinyatakan negatif.*k17

Komentar