nusabali

Pantai Kuta Belum Dibuka, Wisatawan Lewat 'Jalur Tikus'

Bendesa Adat Tunggu Surat Resmi Pemkab Badung

  • www.nusabali.com-pantai-kuta-belum-dibuka-wisatawan-lewat-jalur-tikus

MANGUPURA, NusaBali
Meski pelarangan aktivitas di objek wisata yang ada di wilayah Badung berakhir pada 29 Mei 2020, namun akses menuju sejumlah objek wisata pantai belum dibuka.

Salah satunya adalah Pantai Kuta, Kecamatan Kuta. Bahkan, akses masuk ke Pantai Kuta masih ditutup menggunakan kayu dan bambu. Meski demikian, pada Senin (1/6) sore, sejumlah wisatawan mulai beraktivitas di pantai tersebut.

Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista menjelaskan semenjak berakhir masa larangan aktivitas di objek wisata per 29 Mei, dan tidak ada perpanjangan masa penutupan, pihaknya tetap melakukan penjagaan di akses masuk Pantai Kuta. Bahkan bambu dan kayu yang dipasang di 40 titik akses masuk belum dibuka hingga Senin kemarin. Menurut Wasista, penutupan akses masuk itu tetap dilakukan sampai ada keputusan atau surat resmi dari Pemkab Badung. “Sejauh ini Pantai Kuta masih ditutup untuk umum. Karena pada saat penutupan ada surat resmi, kami menunggu surat resmi juga terkait pembukaan. Sejauh ini suratnya belum turun, sehingga kami tetap jalankan sesuai dengan surat awal itu,” ujar Wasista, Senin (1/6) siang.

Diakuinya, warga Desa Adat Kuta juga sempat mempertanyakan pembukaan akses menuju Pantai Kuta. Karena banyak warga yang menggantungkan nasibnya di kawasan pantai. Namun, Wasista mengaku kalau pembukaan tentu harus ada aturan resmi yang dikeluarkan Pemkab Badung. Sehingga, ke depan pihaknya di lapangan bisa menerapkan sistem atau standar operasional prosedur (SOP) yang harus diambil. 

“Kalau pun nanti dibuka, tentu ada berbagai standar yang ditetapkan. Nah, standar ini yang belum kami pegang. Karena, surat resminya juga belum ada. Tentu berbagai saran dari masyarakat akan kami tampung dan evaluasi,” ungkapnya.

Kalau pun nantinya sudah mulai dilonggarkan, pihaknya selaku pengelola akan melakukan pembukaan secara bertahap yang dimulai dengan para pedagang di kawasan pantai. Sebaliknya, protokol kesehatan tetap diutamakan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). “Kalau pun diizinkan, kami membatasi pedagang yang berjualan. Kawasan pantai juga tidak langsung dibuka penuh. Tapi bertahap, dalam artian sebagian dulu, dan pembukaan penuh tunggu lihat situasi dan kondisi,” beber Wasista.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra menjelaskan sejauh ini untuk wisata pantai yang tidak berbayar baru ada dua yang dibuka. Pertama adalah Pantai Canggu, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara dan Pantai Labuan Sait, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Dua objek wisata ini mulai dibuka Senin (1/6). Sementara, untuk lokasi lainnya termasuk Pantai Kuta belum dibuka untuk umum. “Kalau pembukaan akses wisata baru dua di Badung. Itu pun, untuk dua akses itu ada kekhususan juga serta menerapkan protokol kesehatan saat wabah global ini,” ungkap Badra.

Pantauan di lapangan pada Senin sore, sejumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik mulai mendatangi Pantai Kuta. Para wisatawan itu ada yang sekadar berolahraga, ada pula yang menikmati sunset. Meski demikian, sebagian besar wisatawan yang datang tetap mengenakan masker. Wisatawan bernama Eko, 35, mengaku datang ke Pantai Kuta untuk berolahraga. Dia datang bersama rekannya melalui jalur sebelah Pasar Seni Kuta. “Ya, baru kali ini datang dan olahraga di sini, (masuk) lewat Pasar Seni Kuta,” ucapnya. 7 dar

Komentar