nusabali

Setelah Rob, Sampah Membludak di Pantai

Dinas LHK Belum Berani Turun Karena Cuaca

  • www.nusabali.com-setelah-rob-sampah-membludak-di-pantai

MANGUPURA, NusaBali
Pasca banjir rob yang terjadi selama tiga hari belakangan ini, seluruh kawasan pantai di Badung selatan terdampak sampah kiriman.

Tumpukan sampah tersebut masih terombang-ambing di bibir pantai dan belum dilakukan penanganan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Rencananya, sampah tersebut baru dievakuasi pada Senin (1/6) mendatang. Hal itu mengingat cuaca ekstrem masih terjadi perairan selatan Bali itu.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas LHK Badung, I Made Gede Dwipayana mengakui adanya sampah yang bertebaran di sejumlah obyek wisata. Dari pemantauan yang dilakukan pihaknya pada Jumat (29/5), bahwa sampah tersebut berada di seluruh pantai yang ada di sebelah barat. Bahkan, sampah yang bertebaran itu mulai dari kawasan utara yakni Parerenan, Canggu, Seminyak, Legian, Kuta, Kedonganan hingga Jimbaran. "Tadi (kemarin,red) tim kita turun ke sejumlah pantai dari utara hingga selatan. Memang sebagian pesisir itu ditemukan tumpukan sampah. Sampah-sampah ini datang setelah banjir Rrb dalam dua hari terakhir ini," bebernya, Jumat (29/5) siang.

Diuraikannya, untuk sebaran sampah itu nyaris merata di seluruh pantai. Pun sampah yang ditimbulkan akibat rob bervariasi yakni dari sampah kayu, ranting, sampah plastik hingga sampah rumput laut. Saat ini, sampah tersebut masih terombang-ambing di bibir pantai. Gede Dwipayana mengaku setiap kejadian banjir rob pada tahun sebelumnya tidak pernah terjadi adanya tumpukan sampah. Sehingga, adanya sampah yang bertebaran itu menjadi aneh di saat Pulau Dewata sudah memasuki angin timuran. "Musim sampah di pantai barat itu sudah berakhir dua bulan lalu. Saat ini sudah angin timuran yang terdampak sebenarnya pantai di sebelah timur. Toh kalau memasuki musim rob, sampahnya tidak terlalu banyak. Namun, kali ini justru membludak," ungkapnya.

Meski sudah melakukan pemantauan di lapangan, timnya saat ini belum berani melakukan evakuasi sampah tersebut. Hal ini disebabkan cuaca belum stabil dan gelombang masih tinggi. Sehingga, alat berat dari Dinas LHK tidak bisa dikerahkan. Begitu juga dengan personel di lapangan hanya sebatas memantau saja sembari menunggu kondisi normal. Dia mengaku kalau pihaknya baru turun pada Senin (1/6) mendatang karena sesuai dalam prakiraan BBMKG, bahwa cuaca ekstrem masih terjadi dua hari lagi. "Kita tidak mau ambil resiko mas, karena kita utamakan keselamatan personel kita yang di lapangan. Apalagi, ombaknya masih tinggi dan sampah juga masih berdatangan," terangnya.7 dar

Komentar