nusabali

Suyasa Siap Turun Gelanggang

Incumbent Giri Prasta Belum Ada Lawan di Pilkada Badung 2020

  • www.nusabali.com-suyasa-siap-turun-gelanggang

Menurut Suyasa, masyarakat Badung saat ini membutuhkan pemimpin yang cakap dalam urusan pemerintahan dan pengelolaan anggaran.

DENPASAR, NusaBali

Pilkada Badung 2020 melempem karena kandidat incumbent, Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giriasa) belum ada lawan. Melihat kondisi ini Partai Golkar Badung yang berpotensi melahirkan calon bersama parpol koalisi tidak mau diam. Plt Ketua DPD II Golkar Badung yang juga Wakil Ketua DPRD Badung, I Wayan Suyasa, menyatakan siap turun gelanggang kalau ditugaskan induk partai menjadi penantang paket Giri Prasta-Suiasa (Giriasa).

Kesiapan turun gelanggang di Pilkada Badung itu diungkapkan Suyasa di sela-sela pengarahan DPP Partai Golkar menyongsong Pilkada 2020 di Kantor DPD I Golkar Bali, Rabu (27/5) siang. Suyasa membeber sebagai kader partai dirinya siap kalau ditugaskan maju di Pilkada.

"Sebagai kader tentu saya siap ditugaskan partai. Tetapi di satu sisi kita harus berproses dalam penjaringan calon di partai untuk Pilkada Badung," ujar politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.

Suyasa menyebutkan di Kabupaten Badung, Partai Golkar baru memiliki 7 kursi DPRD Badung (17,5%). Sehingga memerlukan tambahan kursi supaya bisa memenuhi syarat 20%  untuk mengusung paket calon di Pilkada Badung 2020. Saat ini Golkar di Pilkada Badung sudah menjalin komunikasi dengan Partai NasDem yang memiliki 1 kursi ( 2,5%) dan Partai Gerindra yang memiliki 2 kursi (5%).

Sehingga kalau diakumulasikan koalisi Golkar, Gerindra, NasDem akumulasi 25% sudah cukup untuk mengusung calon di Pilkada Badung untuk menghadapi PDIP yang menguasai 28 kursi DPRD Badung (70%) dari total 40 kursi DPRD Badung. "Dari sisi syarat, koalisi Golkar-NasDem dan Gerindra ini sudah cukup mengusung pasangan calon," ujar mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.

Kata Suyasa dalam konteks pemilihan figur di Pilkada berbeda dengan pemilu legislatif. "Untuk Pilkada paling 2 sampai 3 figur yang akan muncul. Beda dengan Pileg kemarin perlu 150 figur berebut 40 kursi. Sekarang tinggal kita berproses, ada mekanisme termasuk dengan survei untuk cari penantang incumbent," ujar Suyasa.

Suyasa kemarin di hadapan Korwil Pemenang Pemilu Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, yang memimpin Rapat Pilkada membeber untuk di Pilkada Badung, incumbent  Giri Prasta belum ada lawan yang terlihat akan menantang. Karena mereka sudah gentar duluan. Apalagi di Badung permainan politik masih pada politik anggaran yang arahnya pragmatisme.  

"Cuman Golkar di Badung sedikit diuntungkan dengan situasi kekinian. Apa itu? Tidak perlu dibuka di media, maaf off the record. Kalau kita bisa memilih figur dan tokoh mumpuni maka Golkar bisa memetik hasil maksimal di Pilkada Badung," ujar Suyasa.

Menurut Suyasa, masyarakat Badung saat ini membutuhkan pemimpin yang cakap dalam urusan pemerintahan dan pengelolaan anggaran. Apalagi Badung sebagai daerah pariwisata sangat riskan ketika ada bencana alam seperti pandemi Covid-19 saat ini. Sedikit saja salah mengelola APBD Badung maka bisa bablas, yang berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Badung.

"Seperti sekarang pola pengelolaan anggaran kita agak bablas. Harusnya pemerintah Badung sedikit tidaknya melakukan saving. Ketika ada bencana kayak Pandemi Covid-19 sekarang, pariwisata terdampak, kita tidak kelabakan. Di sini perlu saving anggaran. Supaya APBD Badung kondisinya sehat," ujar Suyasa usai acara pengarahan oleh DPP Golkar. *nat

Komentar