nusabali

6 Warga Jembrana Jalani Tes Swab

Pasien Corona Meninggal di Lumajang, Jawa Timur

  • www.nusabali.com-6-warga-jembrana-jalani-tes-swab

Sementara 30 PMI karantina kembali menjalani tes swab di dua hotel berbeda di Jembrana.

NEGARA, NusaBali

Jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19  Kabupaten Jembrana, Selasa (26/5), mengambil sampel swab 6 orang warga Jembrana, karena diketahui sempat kontak dengan salah satu pasien positif Covid-19 meninggal di Lumajang, Jawa Timur (Jatim). Keenam warga tersebut terdiri dari 4 orang warga Kelurahan Loloan Timur, seorang warga Kelurahan Loloan Barat, dan seorang warga Kelurahan Lelateng.

Pengambilan sampel swab 6 orang warga tersebut dilakukan bersama dengan pengambilan sampel swab 30 orang pekerja migran Indonesia (PMI) karantina Pemkab Jembrana di dua hotel. Tepatnya, 4 orang yang merupakan satu keluarga dari Kelurahan Loloan Timur, mengikuti swab bersama 13 orang PMI di salah satu hotel di Kecamatan Jembrana. Kemudian 2 orang lagi yang dari Kelurahan Loloan Barat dan Kelurahan Lelateng, mengikuti swab bersama 17 orang PMI di salah satu hotel di Kecamatan Negara.

Juru Bicara (Jubir) GTPP Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, mengatakan 6 orang warga Jembrana yang diambil sampel swab itu berkaitan dengan kasus pasien positif Covid-19 asal Lumajang yang diketahui meninggal dunia di Lumajang pada Senin (25/5) malam. Sebenarnya, warga asal Lumajang itu lama tinggal di Kabupaten Badung. Adanya keterkaitan dengan 6 warga Jembrana itu bermula ketika warga asal Lumajang yang diketahui sakit itu, sempat dijemput ke Badung oleh temannya yang warga Kelurahan Lolan Barat bersama temannya dari Kelurahan Lelateng sekitar 2 pekan lalu.

Nah, sebelum diajak pulang ke Lumajang, kata Arisantha, yang bersangkutan sempat sehari diajak di Jembrana. Selama sehari di Jembrana itu, yang bersangkutan diajak ke salah satu tempat pengobatan alternatif di Kelurahan Loloan Timur. Setelah dari tempat pengobatan alternatif itu, si pasien juga sempat diajak ke RSUD Negara, sebelum akhirnya diajak pulang ke Lumajang oleh temannya yang warga Kelurahan Loloan Barat dan warga Kelurahan Lelateng tersebut.

“Waktu diajak ke RSUD Negara, yang bersangkutan ada penyakit hepatitis. Sesuai prosedur, waktu diajak memeriksakan kesehatan ke RSU Negara, yang bersangkutan juga sempat dirapid test, dan hasilnya non reaktif. Setelah itu, langsung diajak pulang ke Lumajang,” ujar Arisantha yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Jembrana.

Saat dibawa pulang ke Lumajang itu, sambung Arisantha, barulah si pasien asal Lumajang itu diketahui positif Covid-19 berdasar tes swab yang dilakukan pihak RS di Lumajang. Mendengar informasi yang bersangkutan positif Covid-19, jajaran petugas surveilans langsung melakukan contact tracing, dan terdata 6 orang warga Jembrana yang sempat kontak dengan pasien positif tersebut. Selain 2 temannya yang warga Kelurahan Loloan Barat dan warga Kelurahan Lelateng yang menjemput sekaligus mengantar si pasien sampai pulang ke Lumajang, juga terdata 4 orang satu keluarga dari Kelurahan Loloan Timur, di tempat pengobatan alternatif yang sempat didatangi si pasien.

Ketika awal yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19, kata Arisantha, juga sudah dilakukan rapid test terhadap 6 warga Jembrana yang diduga sempat kontak dengan warga dari Lumajang tersebut. Dari hasil rapid test, keenamnya dinyatakan non reaktif. Namun menyusul adanya informasi bahwa warga asal Lumajang yang positif Covid-19 itu, diketahui meninggal dunia pada Senin (25/5), akhirnya diputuskan untuk melakukan swab test terhadap 6 warga Jembrana. “Untuk hasil swab test-nya, masih menunggu. Biasanya hasil pemeriksaan dari Lab Mikrobiologi RSUP Sanglah, keluar antara 2-3 hari,” ujarnya.

Menurut Arisantha, terlacaknya 6 warga Jembrana yang ada kotak dengan pasien positif Covid-19 meninggal itu hasil koordinasi antardaerah. Untuk contact tracing berkaitan dengan pasien positif Covi-19 asal Lumajang yang lama tinggal di Badung itu, ditangani langsung GTPP Covid-19 Badung. “Untuk contact tracing ditangani Badung, di samping di daerah asalnya di Lumajang. Tetapi kebetulan ada kaitan dengan warga Jembrana, kami tindaklanjuti sesuai prosedur penanganan Covid,” ucap Arisantha.

Sementara terkait pengambilan sampel swab 30 PMI karantina di dua hotel pada Selasa kemarin, kata Arisantha, ada dua konteks berbeda. Khusus swab 13 PMI karantina di salah satu hotel di Kecamatan Jembrana — yang disaksikan oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan— dilakukan setelah ada temuan salah satu dari 14 PMI karantina di hotel setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasar hasil swab pada Kamis (20/5) lalu.

“Sebenarnya yang 13 PMI itu sudah dua kali tes swab negatif, dan sudah selesai karantina 14 hari per hari ini (kemarin). Tetapi karena ada 1 orang dari rekan mereka positif yang sudah dirawat di RSUD Negara, kami tindaklanjuti dengan memberlakukan tambahan masa karantina 7 hari dan satu kali tambahan tes swab. Jadi mereka 3 kali dites swab,” ucap Arisantha.

Sementara terkait pengambilan sampel swab 17 PMI karantina di salah satu hotel di Kecamatan Negara, kata Arisantha, merupakan bagian tes swab kedua sesuai prosedur penanganan PMI. Nantinya, apabila 17 PMI dalam satu hotel itu hasilnya tes swab kedua semuanya negatif, mereka akan diizinkan pulang setelah selesai karantina 14 hari.

“Tetapi kalau ada yang positif, akan dilakukan tambahan masa karantina 7 hari, dan tes swab yang ketiga bagi yang negatif. Prosedur itu kami ambil untuk memastikan tidak ada yang tertular. Di samping nanti, juga akan dilakukan tes swab untuk karyawan-karyawan di hotel yang ada kasus PMI karantina positif,” tandas Arisantha. *ode

Komentar