nusabali

Pelatih Catur Ikuti Permintaan Atlet

  • www.nusabali.com-pelatih-catur-ikuti-permintaan-atlet

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bali mengamini permintaan atletnya untuk menentukan sendiri pelatihnya pada ajang PON Papua XX/2021.

Itu dilakukan agar ada kedekatan dan nyambung antara pelatih dan atlet itu sendiri. Sehingga permintaan atlet untuk memilih pelatihnya sendiri dalam mendampingi persiapan menuju PON Papua langsung direalisasikan.

Percasi Bali akhirnya memilih pelatih tunggal di PON Papua yakni Sebastian Simanjuntak dari Percasi Pengkot Denpasar. "Ini jelas sesuai permintaan atlet ya, kami sengaja menuruti keinginan atlet dengan harapan mereka lebih nyaman dan kerja keras lagi saat latihan," ucap Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya, Selasa (26/5).

Pria yang bisa disapa Sang Tu itu mengatakan, itu terjadi berawal gelaran Pra PON di Palangkaraya tahun 2019 lalu. Waktu itu pecatur Okto Dami di kategori perorangan putra, menjadi pecatur pertama asal Bali yang lolos PON. Begitu lolos atletnya itu langsung mengajukan permintaan. Jika pelatihnya nanti di ajang PON adalah Sebastian Simanjuntak.

Perlu diketahui, Sebastian Simanjuntak juga merupakan pecatur tim Pra PON Bali. Namun gagal meraih tiket PON. Namun atas dasar kecocokan dalam hal sparing, Okto Dami memutuskan memilih Sebastian Simanjuntak sebagai pelatihnya di ajang PON. "Permintaan itu sudah kami amini. Makanya mengajukan satu orang pelatih saja ke KONI Bali. Didampingi satu manajer Wayan Suanda dari Pengkab Percasi Badung," terang Sang Tu. Petinggi HPI Pusat itu mengakui, pelatih nanti bertanggungjawab terhadap program latihan selama ini. Karena mandat sudah diserahkan ke yang bersangkutan, segala sesuatu wajib disiapkan dengan baik. "Kami akui, pelatihnya Sebastian Simanjuntak ini memang menjadi lawan sparing yang bagus untuk atlet kami yang lolos PON," tegas Sang Tu.

Dengan demikian harapan atlet soal pelatih telah terwujud. Hal ini dapat ditepis anggapan jika penempatan pelatih hanya sifatnya formalitas saja. Karena masih ada anggapan, bisa saja pelatihnya diambil dari kalangan pengurus. Dan, semua itu ada honornya. Namun Percasi Bali membuktikan bahwa pelatih sesuai kemampuan dan harapan atlet itu sendiri. "Kalau dari kwalitas pelatih ini sebenarnya sangat bagus. Dan, dia tidak lolos PON karena rekannya dalam satu kategori yakni pecatur asal Klungkung kwalitasnya sedikit dibawah. Sehingga waktu Pra PON, pasangan Sebastian Simanjuntak menjadi bidikan dan bulan-bulanan pihak lawan, hingga gagal dapat tiket PON," tutur Sang Tu. Sebab, selain di perorangan putra, Bali juga meloloskan

Tim beregu catur Putri. Mereka yakni Kadek Iin Dwijayanti, Gracelia Paramesthi dan Alit Puspayanti. Hanya saja diketahui 3 pecatur itu terungkap lolos PON diluar rangking 3 besar. "Untuk saat ini atlet catur tetap mengelar latihan. Bukti latihan dikirim lewat foto dan video," tandas Sang Tu. Bahkan untuk sparing dan ketemu langsung pelatih tidak menjadi masalah. Sebab, jumlah atlet yang lolos hanya 4 orang, dan pelatihnya satu orang. Masih memungkinkan menggelar latihan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan juga. "Arahannya KONI Bali memang latihan tetap menggunakan kecanggihan teknologi. Itu jelas sangat bagus juga dalam kondisi Pandemi Covid-19," papar Sang Tu. *dek

Komentar