nusabali

Satu Orang Positif Corona, Warga Satu Gang di Padangsambian Diisolasi

  • www.nusabali.com-satu-orang-positif-corona-warga-satu-gang-di-padangsambian-diisolasi

DENPASAR, NusaBali
Gara-gara satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, satu gang di Jalan Gunung Salak, Desa Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat diisolasi, sejak Senin (25/5).

Sesuai surat instruksi dari Pemerintah Desa Padangsambian Kelod, 30 kepala keluarga (KK) berjumlah 75 orang yang tinggal di gang tersebut tidak dibolehkan keluar rumah selama 14 hari.

Sebelum diberlakukan isolasi bagi 30 KK, ada satu perempuan di gang kawasan Jalan Gunung Salak, Desa Padangsambian Kelod yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji swab. Perempuan yang positif Corona ini adalah seorang ibu rumah tangga berusia 61 tahun.

Menurut Kepala Desa (Perbekel) Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, isolasi terhadap 30 KK dengan 75 jiwa ini akan berlangsung selama 14 hari, sejak 25 Mei hingga 8 Juni 2020 mendatang. Wijaya Saputra menyebutkan, tindakan isolasi ini dilaksanakan menyusul adanya satu warga di gang tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.

Versi Wijaya Saputra, awalnya pada 20 Mei 2020 pihaknya mendapat informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar bahwa ada satu penduduk pendatang di wilayahnya dinyatakan positif Corona. Pihaknya pun langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan survei ke lapangan.

“Akhirnya, terungkap memang betul ada warga pendatang yang tinggal di sebuah rumah kos di gang tersebut positif Corona. Yang bersangkutan berasal dari Pasuruan, Jawa Timur," ungkap Wijaya Saputra, Selasa (26/5).

Mengingat kondisi di lapangan di mana interaksi sosial masyarakat di gang tersebut sangat akrab, kata Wijaya Suparta, maka pihaknya bersama Satgas Desa Padangsambian Kelod langsung mengambil keputusan untuk melakukan isolasi. Disebutkan, ada 30 KK dengan jumlah 75 jiwa yang tinggal di gang tersebut.

Uniknya, dari 30 KK warga penghuni gang tersebut, hanya 2 KK yang di antaranya yang merupakan warga asli Desa Padangsambian Kelod. Sedangkan sisanya sebanyak 28 KK merupakan warga pendatang. "Di gang itu kebanyakan kos-kosan. Jadi, warga yang tinggal di sana juga dominan pendatang," katanya.

Sementara itu, untuk menjamin kebutuhan pokok 75 warga satu gang yang diisolasi  tersebut, pihak desa dan banjar adat memberikan bantuan. Selain itu, kata Wijaya Suparta, bagian Food Rescue Kota Denpasar juga memberikan bantuan makanan dua kali sehari bagi 75 warga yang diisolasi.

"Ada juga bantuan dari banjar setiap 2 hari sekali berupa sayur, telor, dan beberapa daging hasil gotong royong krama banjar. Gotong-royong dari warga banjar sangat tinggi," katanya.

Bukan hanya kebutuhan pokok yang dijamin selama 14 hari isolasi. Menurut Wijaya Suparta, warga satu gang yang diisolasi tersebut juga harus tetap mengikuti protokol kesehatan cegah Covid-19. Mereka diwajibkan menggunakan masker, walaupun hanya beraktivitas di dalam rumah dan wajib melaksanakan protokol kesehatan lauinnya.

Selama 14 hari isolasi, warga satu gang ini mendapat penjagaan ketat full 24 jam. Penjagaan di ujung depan gang melibatkan pecalang dan unsur Linmas. Bukan hanya itu, warga banjar juga melaksanakan kehiatan ronda malam.

Wijaya Suparta menyatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Denpasar, rencananya akan dilakukan rapid test massal kepada 75 orang warga penghuni gang tersebut, Rabu (27/5) ini. “Rencananya, besok (hari ini) dilakukan rapid test massal,” katanya. *mis

Komentar