nusabali

PJSI Bali Coret Lima Pejudo

  • www.nusabali.com-pjsi-bali-coret-lima-pejudo

DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali terpaksa mencoret lima pejudo sebelum PON Papua XX/2021.

Hal itu karena regulasi PB PJSI, dimana tiap satu kelas atau kategori hanya mengirim satu atlet.  Dengan demikian, PJSI Bali harus mencoret lagi lima pejudonya yang mengantongi tiket PON Papua. Sebab dari 21 atlet judo yang meraih tiket ke PON Papua terdapat lima nomor yang meloloskan lebih dari satu pejudo.

"Pencoretan tidak bisa kami hindarkan. Karena ini regulasi terbaru di PON Papua," ucap Waketum Pengprov PJSI Bali Nengah Sudiartha, Senin (25/5).

Lima nomor atau katagori yang melolokan lolos dua pejudo itu, masing-masing di kelas -78 kg putri atas nama Fania Farid dan Ni Luh Ade Swandewi Putri. Lalu kelas -73 kg putra I Kadek Adi Wirawan dan I Komang Ardiarta. Di kelas -81 kg putra Putu Wiradamunggga Adesta dan I Wayan Gede Bima Prasetya. Selanjutnya dikelas -90 kg putra Kadek Rakyanda Adyatama, dan Dewa Gede Wisnu Baruna. Terakhir kelas +100 kg putra I Gede Agastya Dharma Wardana dan I Made Adhi Putu Suardana.

Dari catatan prestasi para atlet yang lolos ganda di lima kelas itu memiliki peringkat yang sangat berdekatan di level nasional. Seperti I Gede Agastya Dharma Wardana diposisi peringkat pertama, dan I Made Adhi Putra Suardana diposisi kedua. Lalu Wiradamungga dan I Wayan Gede Bima ini peringkatnya terpaut cukup jauh. Wiradamungga peringkat satu, Gede Bima posisi tujuh.

Sedangkan Kadek Rakyanda diposisi pertama, sementara rekannya I Dewa Gede Wisnu di posisi dua besar. Sedangkan untuk putri cukup terpaut jauh. Fania Farid diposisi delapan, dan pesaingnya diposisi Ni Luh Ade masuk tiga besar. Disatu sisi posisi Kadek Adi Wirawan peringkat empat, dan pesaingnya I Komang Ardiarta peringkat 5.

"Tugas menciutkan atlet itu adalah pelatih. Pelatih yang 5 orang tersebut. Kami pertegas yang dikirim adalah yang terbaik. Karena judo mengemban tugas berat agar wajib dapat medali emas yang cukup banyak di PON Papua," papar Sudiartha.

Sudiartha memastikan dengan satu atlet di tiap kelasnya, dipastikan tidak akan ada all final di PON Papua seperti yang dialami Bali di PON Jawa Barat 2016. Saat itu banyak pejudo Bali masuk all final sesama atlet Bali. Ketika itu boleh mengirimkan lebih dari satu pejudo di tiap kelasnya.

Sementara lima pelatih judo berdasarkan kuota dari KONI Bali, yakni Nyoman Sumerta, Made Suyudani, I Wayan Mudra, I Made Pura Cendana, dan Agus Putra Adnyana.*dek

Komentar