nusabali

Suastini Koster Ajak Krama Berinovasi di Tengah Pandemi Covid-19

Realokasi Anggaran Rp 3 Miliar, TP PKK Provinsi Bali Salurkan 410,09 Ton Beras

  • www.nusabali.com-suastini-koster-ajak-krama-berinovasi-di-tengah-pandemi-covid-19

Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini, yang notabene istri Gubernur Wayan Koster, sebut bantuan 410,09 ton beras dan 90.000 masker menyasar 10.000 kader PKK dan 6.436 perajin yang tersebar di 9 kabupaten/kota

DENPASAR, NusaBali

Realokasi (penyisiran) anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19, tidak hanya menyasar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Bali. Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga merealokasi anggaran Rp 3 miliar dari total Rp 10 miliar untuk berkontribusi membantu penanganan Covid-19. Sebagian dana hasil penyisiran telah disalurkan berupa 410,09 ton beras. Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini, ajak krama Bali berinovasi di tengan pandemi.

Ada 410,09 ton beras dan 90.000 masker yang telah disalurkan TP PKK Provinsi Bali ke kabupaten/kota se-Bali. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini, kepada Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali, di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kompleks Jaya Sabha, Jalan Surapati Nomor 1 Denpasar, Sabtu (23/5) pagi. Penyerahan bantuan yang dilakukan dengan protokol kesehatan ketat cegah penyebaran Covid-19 pagi itu dihadiri pula Kadis PMD Provinsi Bali, Putu Anom Agustina.

Putu Putri Suastini, yang notabene istri Gubernur Bali Wayan Koster, menyebutkan bantuan 410,09 ton beras dan 90.000 masker tersebut menyasar 10.000 kader PKK dan 6.436 perajin yang tersebar di 9 kabupaten/kota se-Bali. Suastini Koster berharap dilakukan pendataan dulu, supaya tidak ada penerima bantuan yang double alias ganda.

"Mungkin bantuan ini belum cukup, karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi Covid-19 akan selesai. Namun, kita akan terus melakukan ini berkelanjutan," ujar Suastini Koster yang juga juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali.

Suastini Koster menyebutkan, sejak wabah Covid-19 merebak di Bali, awal Maret 2020 lalu, telah menimbulkan berbagai dampak, bukan hanya terhadap kesehatan masyarakat, namun juga sisi perekonomian. Sejumlah warga mengeluhkan kekurangan penghasilan, bahkan ada yang terpaksa kehilangan pekerjaan.

Dalam posisi seperti ini, kata Suastini Koster, masyarakat kecil yang mengandalkan pendapatan harian mengalami dampak yang paling parah, hingga kondisi rentan pangan yang dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan konsumsi paling mendasar. "Banyak yang jatuh miskin karena Covid-19 ini. Saudara kita banyak kehilangan pekerjaan, bahkan tidak berpenghasilan sama sekali," kata tokoh perempuan kelahiran Desa Padangsambian Kaja, Kecamatan Denpasar Barat ini.

Menurut Suastini Koster, TP PKK Provinsi Bali yang merupakan mitra pemerintah memiliki jejaring sampai ke unit terkecil masyarakat yaitu keluarga, bergandengan tangan dengan Dekranasda, turut serta mengambil peran mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Bali. Termasuk komitmen dengan melakukan realokasi dan refocusing anggaran pada program/kegiatan PKK Provinsi Bali dan program/kegiatan Dekranasda Provinsi Bali.

Disebutkan, pada 2020 PKK Provinsi Bali dialokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Dari jumlah itu, Rp 4,5 miliar di antaranya diperuntukkan bagi BKK dan sisanya Rp 5,5 miliar untuk pelaksanaan program/kegiatan PKK. Nah, dari Rp 5,5 miliar anggaran kegiatan PKK tersebut, dilakukan penyisiran dan refocusing anggaran sebesar Rp 3 miliar. Ini ditambah Rp 2,5 miliar dari refocusing anggaran Dekranasda Provinsi Bali.

"Anggaran ini kemudian kita gunakan dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Bali. Banyak kegiatan kami pangkas. Bahkan, acara Jambore Nasional PKK juga terpangkas, demiukian pula acara rapat-rapat," tegas ibu dua anak yang dikenal sewbagai seniwati multitalenta ini.

Dengan bantuan dari realokasi anggaran TP PKK Provinsi Bali ini, Suastini Koster berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang paling mendasar bagi masyarakat, utamanya kader PKK di desa/kelurahan dan perajin di desa-desa saat pandemi Covid-19. Sedangkan bantuan masker, kata Suastini Koster, dimaksudkan guna mendukung instruksi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Gubernur Wayan Koster, yang mewajibkan semua warga masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Suastini Koster pun meminta para Ketua TP PKK Kabupaten/Kota mampu mendorong para kader PKK untuk terus bersemangat melaksanakan tugas dan fungsinya melakukan sosialisasi 10 Program Pokok PKK di masa pendemi Covid-19, terutama program-program yang relevan mendukung penanggulangan dampak Covid-19. Misalnya, kegiatan HATINYA PKK dan UP2K, dengan tetap mengedepankan pe-nerapan protokol kesehatan.

"Saya juga mengajak Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan krama Bali dekatkan diri dengan alam. Salah satunya, memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tumbuhan penopang kebutuhan keluarga. Saya juga ingatkan inilah pentingnya saving atau menabung, ketika kondisi begini setidaknya kita bisa bertahan. Tapi tidak terlambat, ayo berinovasi, sekecil apa pun itu peluangnya," ajak Suastini Koster.

Selaku Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Suastini Koster juga meminta para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota untuk terus memotivasi para perajin, agar mereka tetap dapat berkarya dan bekerja di rumah. "Dalam situasi yang seperti ini, dituntut untuk terus dapat berinovasi, berkreativitas, dan memanfaatkan teknologi sebagai sarana mempromosikan produk, sehingga perajin tetap bisa mendapat penghasilan," katanya.

Sementara itu, mengingat jumlah bantuan yang cukup besar dengan menyasar 716 desa/kelurahan di Bali, maka pendistribusian bantuan dilakukan secara bertahap. Untuk bantuan beras, jatahnya berbeda-beda. Kabupaten Jembrana mendapatkan alokasi 32,85 ton beras yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 17,85 ton dan Dekranasda Provinsi Bali sebanyak 15 ton. Kabupaten Tabanan mendapatkan alokasi sebanyak 59,05 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 46,55 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 12,5 ton.

Kabupaten Badung mendapatkan alokasi sebanyak 37,2 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali sebanyak 21,3 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 15,9 ton. Kabupaten Gianyar mendapatkan alokasi sebanyak 54,35 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 24,35 ton dan Dekrasnasda Provinsi Bali 30 ton. Kabupaten Klungkung mendapatkan alokasi sebanyak 28,15 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 20,65 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 7,5 ton.

Kabupaten Bangli mendapatkan alokasi 50,2 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 25,2 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 25 ton. Kabupaten Karangasem mendapatkan alokasi 34,75 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 27,25 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 7,5 ton. Kabupaten Buleleng mendapatkan alokasi 81,8 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 51,8 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 30 ton. Kota Denpasar mendapatkan alokasi 32,55 ton, yang terdiri dari bantuan TP PKK Provinsi Bali 15,05 ton dan Dekranasda Provinsi Bali 17,5 ton. Sementara bantuan masker berjumlah 90.000 pcs, di mana masing-masing kabupaten/kota mendapat bantuan 10.000 pcs masker dari Dekranasda Provinsi Bali.

Terkait dengan penyaluran bantuan tersebut, Plt Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Ida Ayu Wardani Sutijdra, menyampaikan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan menyalurkan bantuan secara berjenjang, dengan penyerahan kepada Ketua TP PKK Kecamatan, lalu Ketua TP PKK Desa/Kelurahan, dan terakhir dise-rahkan kepada para kader PKK di desa/kelurahan. "Usai penyerahan di provinsi, kami akan bergerak di kabupaten," ujar istri dari Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra ini.  *nat

Komentar