nusabali

Dana BOS Bisa Dipakai untuk Pembelajaran Online

  • www.nusabali.com-dana-bos-bisa-dipakai-untuk-pembelajaran-online

Bantuan paket kuota internet itu boleh dilakukan kepala sekolah kepada siswa atau gurunya  dengan dibiayai dana BOS.

SINGARAJA, NusaBali

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng memberikan kewenangan sepenuhnya bagi sekolah yang menerapkan pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) dengan memberikan bantuan paket internet kepada siswa dan gurunya. Sekolah pun diberikan kewenangan penuh untuk menentukan siapa-siapa saja yang layak mendapatkan bantuan.

Plt Kepala Disdikpora Buleleng, I Made Astika, Jumat (22/5) mengatakan kewenangan penggunaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menunjang pembelajaran daring sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepanjang pandemi Covid-19 ini. “Bantuan paket kuota internet itu boleh dilakukan kepala sekolah kepada siswa atau gurunya dengan dibiayai dana BOS sepanjang diperuntukkan untuk menunjang pembelajaran daring selama pandemi Covid-19,” ujar Astika yang juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Disdikpora Buleleng.

Dalam pemberian bantuan paket kuota internet sekolah pun diberikan keleluasaan menjaring siswanya yang berhak mendapatkan bantuan yang diprioritaskan kepada siswa yang orangtuanya kurang mampu. Sekolah juga disebut Astika diberikan kepercayaan menganalisa besaran bantuan yang akan diberikan dengan menganalisa kebutuhan kuota paket internet dalam sebulan atau sepekan.

Sementara itu terkait keleluasaan penggunaan BOS selama pandemi Covid-19 saat ini, SMPN 1 Singaraja sudah menyambut baik anjuran pemerintah pusat. Bantuan untuk paket kuota internet sudah direalisasikan dalam Penilaian Akhir Semester (PAT) yang sudah dilaksanakan pada tanggal 11-16 Mei lalu.

Dihubungi terpisah, Kepala SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi MSi, menggelontor bantuan paket internet yang diberikan berupa pulsa sebesar Rp 50 ribu kepada 15 orang siswanya yang kurang mampu. Pendistribusian bantuan paket internet itu pun digunakan selama sepekan untuk mengikuti PAT. “Kemarin kami berikan kepada 15 orang siswa dari zonasi yang memang orangtuanya kurang mampu yang jadi buruh, terlebih dalam pandemi ini penghasilannya juga menurun,” jelas Karnadhi. Bantuan yang diberikan untuk menunjang pembelajaran online yang sudah terlaksana sebelum pandemi disebut Karnadhi cukup untuk mengikuti PAT selama sepekan. Jumlah pulsa yang dicairkan melalui kuota internet itu memerlukan kesiapan kuota internet lebih banyak, karena dilakukan serentak menggunakan Computer Based Test (CBT) yang diakses melalui aplikasi khusus yang telah dimiliki SMPN 1 Singaraja yang bernama Widya Cakra CBT SMPN 1 Singaraja. Selain diberikan kepada siswa, bantuan paket kuota yang dicairkan melalui pulsa itu juga diberikan kepada guru dan wali kelas selama menjalankan e-learning di tengah pandemi Covid-19 yang besarannya sama dengan siswa yakni Rp 50 ribu per orang.

Karnadhi juga menekankan bantuan paket internet dan bantuan lainnya selama Covid-19 juga diberikan kepada siswa yang terdampak. Bahkan bantuan yang diberikan tak hanya bersumber pada anggaran pemerintah, tetapi juga kepedulian orangtua siswa lainnya yang tergabung dalam paguyuban setiap kelas. “Ada yang bantu sembako, pinjamkan handphone yang handal untuk ikuti PAT, kami sudah terbiasa saling bantu membantu,” tegas dia.*k23

Komentar