nusabali

Dirjen Hindu Diminta Perjuangkan Anggaran Umat

Hasil Survei Peradah Soal Sosok Dirjen Bimas Hindu Kemenag

  • www.nusabali.com-dirjen-hindu-diminta-perjuangkan-anggaran-umat

Anggaran Bimas Hindu Kemenag RI tahun 2019 sekitar Rp 900 miliar dengan jumlah umat 4,6 juta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

JAKARTA, NusaBali

Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (DPN Peradah) Indonesia gelar survei terhadap enam calon Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama yang telah lolos seleksi computer assisted test (CAT). Survei ini ditutup lebih cepat dari rencana awal pada 14-30 Mei menjadi, Kamis (21/5).

Ketum DPN Peradah Indonesia, I Gede Ariawan alias Ige didampingi Sekjen, AA Ayu Ari Widhayasari, mengatakan hasil survei menunjukan umat Hindu di seluruh Indonesia menginginkan karakteristik Dirjen Bimas Hindu terpilih nanti adalah sosok yang bisa memperjuangkan peningkatan anggaran pembinaan umat Hindu.

"Ada 6.376 umat Hindu yang mengikuti survei dari 14 Mei-21 Mei. Hasilnya 47 persen umat berharap Dirjen yang akan datang mampu berjuang untuk meningkatkan anggaran pembinaan umat Hindu di Indonesia," ujar Ige kepada NusaBali, Jumat (22/5).

Diketahui saat Dirjen Bimas Hindu beserta ormas-ormas Hindu rapat bersama DPR RI, anggaran Bimas Hindu tahun 2019 sekitar Rp 900 miliar dengan jumlah umat 4,6 juta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). "Kami berharap anggaran ke depan mencapai Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun dengan asumsi jumlah umat Hindu 11 juta jiwa berdasarkan data Peradah tahun 2018," papar Ige yang juga tenaga ahli anggota DPR RI ini.

Dengan peningkatan anggaran, lanjut Ige, tidak hanya digunakan untuk belanja pegawai, pendidikan dan kegiatan keagamaan saja, tapi juga digunakan untuk menambah jumlah Pembimas Hindu yang tersebar di 32 provinsi serta menambah jumlah PHDI di seluruh Indonesia.

Hasil survei Peradah juga menunjukan 13 persen umat menyampaikan tentang pelayanan keumatan seperti mendirikan tempat ibadah Pura dan pelayanan administrasi kependudukan. Lalu 9 persen berharap Dirjen Bimas Hindu terpilih dapat meningkatkan SDM umat Hindu melalui penguatan pendidikan semisal beasiswa dan pelatihan kewirausahaan.

Kemudian pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, bantuan modal usaha serta berbagai kegiatan lain untuk meningkatkan SDM generasi muda. Sebanyak 21 persen berharap sosok Dirjen Bimas Hindu memiliki leadership mumpuni, mampu mengkomunikasikan berbagai permasalahan dengan baik kepada semua komponen terkait.

Mulai dari ormas Hindu, majelis tertinggi umat Hindu (PHDI) dan dengan mitra kerja DPR RI sehingga nanti Dirjen Bimas Hindu menjadi sosok pemimpin yang dihormati dan didengar oleh bawahannya di lingkungan Kementerian Agama serta umat pada umumnya. Sekjen DPN Peradah Indonesia AA Ayu Ari Widhayasari (Ari) menambahkan, hasil survei memperlihatkan 10 persen umat menginginkan Dirjen Bimas Hindu memiliki integritas kuat.

Mampu berdiri di atas semua kelompok dan golongan. "Karena Hindu itu universal dan terdiri dari berbagai latar belakang serta adat istiadat. Oleh karena itu, Dirjen harus mampu mengayomi semua lapisan umat Hindu. Umat Hindu juga meminta Dirjen tidak terlibat dalam praktek korupsi dan KKN lainnya," papar Ari.

Survei sendiri dilakukan Peradah dengan metode sederhana. Peradah menyampaikan enam calon Dirjen yang lolos tahapan seleksi CAT kepada umat Hindu di seluruh Indonesia. Ke enam calon tersebut Prof Dr Ida Bagus Raka Suardana SE MM (Guru Besar Ilmu Manajemen Undiknas), Dr Tri Handoko Seto S.Si MSc (Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT).

Kemudian Drs Suminto MM (Tokoh Hindu dari Banyuwangi dan Ketua Yayasan Pendidikan Nasional atau Yapenas 17 Agustus 1945, Banyuwangi), Drs Ida Bagus Gede Subawa MSi (Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan IAHN Tampung Penyang Palangkaraya), Gede Narayana SE MSi (Ketua Komisi Informasi Publik Pusat) dan Prof Dr Drs I Nengah Duija MSi (Guru Besar IHDN Denpasar).

Umat Hindu dapat memberikan vote secara online dengan menggunakan email masing-masing. Selanjutnya memilih salah satu nama Dirjen. Mereka dapat memberikan masukan atau saran sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk ikut berpartisipasi.

Sayang hasil survei tersebut tidak menyebutkan nama siapa yang lebih banyak dipilih oleh umat Hindu. Hal itu dilakukan demi menjaga suasana agar tetap kondusif, karena mereka masih akan menjalani tahapan seleksi berikutnya. *k22

Komentar