nusabali

Perahu Nelayan Patah Dihantam Ombak

Empat Orang Selamat, Penyelamatan Berlangsung Dramatis

  • www.nusabali.com-perahu-nelayan-patah-dihantam-ombak

Di tengah kepanikannya di tengah laut, Made Muke masih sempat menghubungi rekannya di darat melalui ponsel untuk meminta pertolongan.

MANGUPURA, NusaBali
Sebuah perahu yang mengangkut empat orang nelayan dihantam ombak setinggi 4 meter di Perairan Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Jumat (22/5) pagi. Hantaman ombak yang besar itu pun membuat perahu tersebut mengalami patah katir (kayu sayap bagian kanan) yang membuat perahu hilang keseimbangan dan kemasukan air laut. Beruntung, 4 orang nelayan yang berada di perahu itu berhasil selamat, setelah rekan sesama nelayan datang menyelamatkannya. Penyelamat pun berlangsung dramatis dan rekamannya viral di media sosial.

Musibah tersebut berawal pada Jumat pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Saat itu, perahu yang dinahkodai oleh I Made Muke, 45, warga asal Kuta ini berangkat dari pantai Padang-padang dan mengangkut 3 orang nelayan lainnya yang hendak melakukan aktivitas memancing di perairan sebelah utara Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Perahu ini pun melaju menuju ke titik memancing sekitar 35 Km dari arah Uluwatu, Desa Pecatu. Namun, baru 30 menit menempuh perjalanan, perahu naas itu dihantam ombak setinggi 4 meter. Akibat hantaman ombak itu, katir atau sayap kayu sebelah kanan patah. Hal ini menyebabkan perahu hilang keseimbangan dan kemasukan air laut. Empat nelayan ini pun panik dan berusaha menyelamatkan diri dan bertahan di atas perahu yang sudah mulai dipenuhi air tersebut. Beruntung I Made Muke masih sempat menghubungi rekannya bernama I Kadek Merta Jaya, 35, yang berada di rumahnya melalui ponsel untuk  meminta pertolongan.

Saat dikonfirmasi terpisah, I Kadek Merta Jaya menuturkan, saat mendapat telepon dari rekannya, I Made Muke, dia sedang istirahat di rumahnya di sekitar pantai Padang-padang. Sehingga, begitu telepon prihal kondisi darurat pada pukul 08.30 Wita, dia langsung berkoordinasi dengan para nelayan yang sedang berada di sekitar pantai. Kemudian, mereka secara bersama-sama menuju lokasi yang kerap dijadikan spot untuk memancing. Para nelayan dan Kadek Merta Jaya pun langsung bergegas dan menempuh perjalanan sejauh 30 Km arah utara Uluwatu. Dalam perjalanan menuju lokasi korban, kondisi cuaca sangat ekstrem seperti gelombang tinggi dan angin kencang. Sehingga, perjalanan memakan waktu kurang lebih 30 menit. "Cuaca Jumat pagi memang sedikit ekstrem, saya dan beberapa rekan memang tidak melaut karena takut gelombang tinggi juga, namun ada beberapa yang melaut termasuk Pakde Moke (I Made Muke). Nah, pas dengar ada kejadian itu, saya langsung koordinir rekan yang lain untuk segera membantu," ungkapnya, Jumat (22/5) malam.

Lebih jauh diakuinya, saat dirinya tiba di lokasi perahu naas itu, rekannya Made Muke bersama tiga orang lainnya dalam keadaan selamat. Mereka juga terlihat mengambang sembari memegang perahu yang sudah dipenuhi air laut. Hal ini dilakukan agar tidak terseret gelombang. Pun kondisi mereka juga dalam keadaan stabil dan langsung dievakuasi ke sejumlah perahu nelayan yang melakukan pertolongan. "Mereka sehat semua. Mereka sudah satu jam berenang sembari memegang kapal itu. Kemudian, kita evakuasi ke pantai. Begitu pun dengan perahu naas itu langsung ditarik ke tepi pantai juga," akunya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada saat dikonfirmasi mengaku mendapat informasi adanya perahu nelayan yang mengalami masibah di Perairan Uluwatu . Hanya saja, laporannya tidak masuk ke pihaknya karena sudah ditangani oleh para nelayan setempat. "Kami memang dapat informasinya, tapi semuanya sudah selamat dan ditangani warga," ujarnya, singkat.*dar

Komentar