nusabali

Tahun 2021, Buleleng Fokus Pemulihan Ekonomi

  • www.nusabali.com-tahun-2021-buleleng-fokus-pemulihan-ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buleleng diperkirakan merosot di bawah rata-rata 5 persen, akibat pandemi Covid-19.

SINGARAJA, NusaBali

DPRD Buleleng, kembali merekomendasikan agar eksekutif fokus pada pemulihan ekonomi dalam penyusunan APBD Induk tahun 2021. Rekomendasi lembaga legislatif itu disampaikan bersamaan dengan rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2019, pada rapat paripurna DPRD, Rabu (20/5) di Gedung DPRD Buleleng. Rapat paripurna dipimpin Ketua Dewan, Gede Supriatna, dihadiri Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra.

Juru bicara DPRD Buleleng, Gede Ody Busana mengatakan, ada beberapa asumsi yang menjadi pertimbangan lembaga dalam mengeluarkan rekomendasi di tengah pandemi Covid-19. Asumsi itu di antaranya, laju pertumbuhan ekonomi kabupaten pada tahun 2015-2019, berfluktuasi pada kisaran antara 5,40 hingga 6,12 persen. Kemudian struktur ekonomi menunjukkan besarnya peranan setiap sektor ekonomi dalam penciptaan nilai tambah.

Pada tahun 2019, sektor usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan sumbangan tertinggi, yaitu sebesar 21,35 persen terhadap PDRB. Sumbangan terbesar berikutnya diberikan oleh sektor usaha penyediaan akomodasi. “Dengan adanya musibah pandemi Covid-19, maka perlu dilakukan langkah-langkah mengurangi dampak ekonomi dan sosial terhadap masyarakat, serta mendorong agar kegiatan usaha dan investasi tetap dapat berjalan,” kata politisi PDIP asal Desa Bubunan, Kecamatan Seririt.

Menurut Ody Busana, lembaga dewan memandang perlunya dilakukan evaluasi terhadap target-target pembangunan tahun anggaran 2020. Kemudian dalam penyusunan APBD tahun anggaran 2021, agar lebih difokuskan kepada pemulihan dampak ekonomi akibat Covid-19, dengan tetap memperhatikan target RPJMD. “Pertama target di tahun 2020, perlu disesuaikan lagi. Kemudian untuk penyusunana APBD Induk 2021, ini juga perlu difokuskan untuk pemulihan ekonomi, karena ini jelas akan berdampak dengan situasi Covid-19,” terang Ody Busana.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, I Gede Suyasa selaku ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memastikan akan ada evaluasi dan penyesuaian target capaian di tahun 2020. Kemudian untuk APBD Induk 2021, pihaknya belum bisa berbicara banyak, karena saat ini masih persiapan penyusunan rencana kegiatan pemerintah daerah (RKPD). “Tentu nanti pasti aka nada evaluasi dan penyesuaian target, karena apapun itu pasti acuannya adalah RPJMD. Untuk APBD Induk 2021, kami belum membahasnya, saat ini masih tahap persiapan penyusunan RKPD,” jelas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula.

Lebih lanjut Sekda Suyasa menjelaskan, bila kondisi normal draf APBD Induk 2021, sudah masuk ke DPRD itu pada minggu kedua di bulan Juli 2020. Namun, dengan situasi Covid-19, pihaknya tetap berusaha mengikuti tahapan tersebut. “Kami harus menghitung, membandingkan pendapatan tahun lalu dengan pendapatan tahun ini di tengah Covid-19. Dan memprediksi situasi di tahun berikutnya. Dan kami masih evaluasi terus, tergantung recovery terhadap situasi Covid-19. Kalau cepat, kemungkinan akan ada pertumbuhan ekonomi dan ini bisa berpengaruh pada PAD,” jelasnya. *k19

Komentar