nusabali

Giliran Pelatih Keluhkan Insentif

  • www.nusabali.com-giliran-pelatih-keluhkan-insentif

Informasinya hanya dapat sekitar Rp 1,2 juta perbulan. Namun jumlah itu tak kunjung cair. Kami pertegas, pelatih juga mengalami ganjalan yang sama

DENPASAR, NusaBali

Usai atlet Pelatda Bali mengeluhkan tak adanya pembayaran uang insentif latihan selama tiga bulan, kini para pelatih PON Bali juga merasakan hal yang sama. Mereka pun mengakui sangat berharap banyak cairnya uang insentif bagi pelatih tersebut. Sebab uang insentif pelatih itu hingga kini juga belum dicairkan KONI Bali.

"Teman-teman di grup WA pelatih juga mengeluhkan hal tersebut. Harapan satu-satunya dibayar melalui pelatih malah tidak terealisasi. Jelas kami juga merasakan dampaknya," ucap  Pelatih Kepala Renang PON Bali, Wayan Wiarta, Kamis (21/5).

Menurut Wiarta, tidak adanya pembayasan dana instentif bagi atlet juga juga dialami para pelatih PON. Informasinya hanya dapat sekitar Rp 1,2 juta perbulan. Namun jumlah itu toh tak kunjung cair.

"Kami pertegas, pelatih juga mengalami ganjalan yang sama," tegas Wiarta.

Menurutnya, secara umum tidak semua pelatih di masing-masing cabor, semuanya bekerja. Ada pelatih yang hanya mengandalkan dapat uang dari melatih. Kondisi ini jelas sangat memukul mereka. Sebab, mereka juga butuh uang untuk operasional hidupnya.

Sebelumnya saat situasi masih normal, kata Wiarta, pelatih bisa dapat uang ceperan hasil melatih. Namun akibat Pandemi Covid-19, latihan bersama ditiadakan. Jelas pelatih tidak ada pemasukan lagi. Makanya, harapan satu-satunya, cairnya uang insentif untuk pelatih dari KONI Bali. Sebab, sebelumnya pelatih juga mendapatkan hak, sama seperti para atlet Pelatda Bali.

"Jelas kami saat ini merasakan rasa tidak nyaman. Dan, banyak keluhan di grup pelatih menanyakan prihal uang insentif pelatih itu," kata Wiarta menegaskan.

Bahkan diakui pihak pelatih cabor sampai sempat minta diperbolehkan lagi latihan bersama ke PB cabornya. Namun petunjuk dari induk organisasi dan KONI aktivitas masih tetap di rumah saja.

"Tidak mungkin pelatih dapat dana tambahan lain kan. Klub saja tidak menggelar latihan. Biasanya mereka kan ada tambahan dari klub renang itu," tutur Wiarta.

Keluhan di grup WA pelatih itu, sempat direspon Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra. Lalu akhirnya didengar Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi.

"Petunjuk dari KONI, katanya atas nama demi kepentingan bangsa, semua harus terima situasi ini. Karena ini tidak diprediksi diawal," jelas Wiarta.

Bahkan diakui pengurus KONI lainnya memberikan jawaban “ditunggu saja” dana cair dari Pemprov Bali. Namun pastinya itu yang belum disampaikan.

"Yang jelas kondisi ini tidak dialami pelatih renang saja ya, cabor lainnya sangat merasakan juga dampak belum cairnya uang insentif pelatih," papar Wiarta.

Dikonfirmasi terpisah Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi enggan memberikan tanggapan. Dengan dalih sudah sering memberikan pernyataan. "Saya tidak ada tanggapan, karena berulang kali saya nyatakan tentang kondisi bangsa ini dalam bencana," kata Suwandi. *dek

Komentar