nusabali

Dokter Residen di RSUP Sanglah Positif Corona

Staf Lab Mikrobiologi Diisolasi Satu Ruangan dengan Anaknya

  • www.nusabali.com-dokter-residen-di-rsup-sanglah-positif-corona

DENPASAR, NusaBali
Seorang dokter residen di RSUP Sanglah dinyatakan positif Covid-19 (virus Corona) berdasarkan hasil uji swab, Kamis (21/5).

Sebelum dinyatakan positif Corona, dokter residen berjenis kelamin perempuan berusia 30 tahun ini sempat merawat Pasien dalam Pengawasan (PDP) di RSUP Sanglah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan dokter residen ini merupakan satu-satunya tambahan positif Corona di Kota Denpasar per Kamis kemarin. Dokter ini berasal dari Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur.

Dari informasi yang diperoleh GTPP Copvid-19 Denpasar, kata Dewa Rai, dokter ini sempat merawat PDP di RSUP Sanglah. Itu sebabnya, sang dokter diuji swab, Rabu (20/5) lalu. Sehari kemudian, hasil uji swab keluar dan yang bersangkutan dinyatakan positif Corona. Dokter residen tersebut pun langsung diisolasi di Ruang Nusa Indah RSUP Sanglah.

Setelah dokter residen dinyatakan postif Corona, menurut Dewa Rai, tim surveillance GTPP Covid-19 Denpasar akan melalukan tracing kontak, Jumat (22/5) ini. "Sejauh ini, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang terkait dokter tersebut belum diketahui berapa orang. Tim surveillance baru akan melakukan tracing besok (hari ini), untuk menelusuri siapa saja yang sempat berkontak erat,” jelas Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar saat dikonfirmasi NusaBali, Kamis kemarin.

Dokter residen ini merupakan orang kedua di RSUP Sanglah yang dinyatakan positif Corona dalam kurun tiga hari terakhir. Sebelumnya, seorang perempuan berusia 49 tahun yang bertugas sebagai staf administrasi di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, juga dinyatakan positif Corona, Selasa (19/5) lalu. Staf laboratorium ini pun diisolasi di RSUP Sanglah.

Dari hasil tracing yang dilakukan tim surveillance GTPP Covid-19 Denpasar, kata Dewa Rai, ternyata staf Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah tersebut sempat cuti karena ada upacara keagamaan di rumahnya kawasan Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur.

Setelah dinyatakan positif, suami dan anak perempuannya berumur 10 tahun juga dilakukan swab. Menurut Dewa Rai, suaminya dinyatakan negatif berdasarkan uji swab. Namun, anak perempuannya yang baru berusia 10 tahun dinyatakan positif Corona, Rabu lalu.

Dewa Rai menyebutkan, bocah perempuan ini kini dirawat dalam satu ruangan dengan ibudanya, staf administrasi Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, di Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah. Dari hasil penelusuran setelah bocah perempuan tersebut dinyatakan positif Coro-na, 16 orang keluarganya yang dinyatakan sebagai OTG dan kini dikarantina secara mandiri selama 14 hari d rumahnya. "Untuk cek swab yang sudah dilakukan Rabu kemarin, hasilnya masih ditunggu," tandas Dewa Rai.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, menyatakan dokter residen RSUP Sanglah yang positif Covid-19 kemungkinan tertular di tempatnya bekerja. Residen tersebut dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala.

Menurut Suarjaya, dilihat dari riwayatnya, kemungkinan dokter residen ini tertular saat merawat pasien Corona. “Ya, namanya juga kontak di rumah sakit, merawat pasien, kemungkinan seperti itu (tertular di rumah sakit, Red),” ujar Suarjaya saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, tadi malam.

Menurut Suarjaya, saat ini dokter residen tersebut dalam kondisi baik dan dirawat. Sudah pula dilakukan tracing contact. Nah, mereka yang pernah kontak langsung dengan dokter residen positif Corona ini, langsung melakukan karantina mandiri. “Semua yang sempat kontak saat ini melakukan karantina mandiri sambil menunggu hasil swab,” jelas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, menyatakan hingga tadi malam dokter residen positif Covid-19 tersebut sedang menjalani perawatan. Mereka yang pernah kontak langsung sedang menunggu hasil swab.

Sedangkan terkait staf administrasi Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah, menurut Dewa Kresna, semua petugas di lingkungan kerjanya telah diuji swab pasca perempuan tersebut dinyatakan positif Corona, Selasa lalu. Dari dua kali hasil swab, semua petugas di lungkungan Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah dinyatakan negatif Corona.

“Semua staf Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah sekarang karantina mandiri di hotel yang disiapkan Pemprov Bali. Namun, karena hasil swab I dan II negatif, mereka dikarantina sambil tetap kerja. Selain swab, setiap hari lingkungan lab, pegangan pintu, gagang telepon, keyboard, dan ruangan disteril,” papar Dewa Krisna.

Sementara, dengan tambahan dokter residen dinyatakan pasien positif Corona, maka total kumulatif positif Covid-19 di Kota Denpasar saat ini mencapai 73 orang. Terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Utara yakni 24 kasus, disusul Kecamatan Denpasar Timur (21 kasus), Keca-matan Denpasar Selatan (17 kasus), Kecamatan Denpasar Barat (8 kasus), dan luar Denpasar (3 kasus).

Dari jumlah itu, 54 orang sudah dintatakan sembuh, 17 orang lagi masih dirawat, dan 2 orang meninggal. Perlu dicatat, dari total 73 kasus positif Covid-19 di Denpasar, 25 orang di antaranya termasuk transmisi lokal (tertular di daerah), termasuk staf RSUP Sanglah dan anak perempuannya. Sedangkan sisanya, 32 orang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang masuk imprted case (tertular di luar) dan 16 orang WNI yang punya riwayat perdakanan ke luar daerah di Indonesia (juga masuk imported case).

Sebelumnya, Senin (18/5), sempat ada tambahan 5 kasus popsitif Covid-19 di Kota Denpasar. Salah satunya, warga asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kos di kawasan Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.

Sedangkan 4 orang lagi adalah PMI yang baru pulang dari luar negeri, 9 Mei 2020 lalu. Keempat PMI yang positif Corona ini masing-masing berasal dari Desa Dauh Puri Kauh (Kecamatan Denpasar Barat), Desa Dangin Puri Kaja (Kecamatan Denpasar Timur), Desa Pemecutan Kaja (Kecamatan Denpasar Utara), dan Desa Sumerta Kelod (Kecamatan Denpasar Timur). *mis,ind

Komentar