nusabali

Bali Siap Hadapi Head Guard Sensor

  • www.nusabali.com-bali-siap-hadapi-head-guard-sensor

Diberlakukannya sistem penilaian baru menggunakan sensor disambut gembira karena penilaian akan lebih fair.

Kualifikasi PON Taekwondo

DENPASAR, NusaBali
Pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta, 17-19 November 2015 cabang olahraga judo akan menggunakan peralatan terbaru ‘head score’ untuk menentukan apakah tendangan atlet masuk hitungan poin atau tidak.

Pelindung kepala yang digunakan atlet akan dipasangi sensor untuk mengetahui apakah tendangan atlet di bagian kepala mendapatkan poin atau tidak. Artinya penilaian masuk tidaknya tendangan tidak lagi melalui penilaian wasit. “Tidak ada problem bagi atlet Bali,” kata Ketua Umum Pengprov TI Bali, Lan Ananda, Senin (16/11).

Tapi Lan tak mau mengecilkan kontingen daerah lain. Pasalnya diakui Lan bahwa perangkat ini kemungkinan juga sudah menjadi bagian persiapan kontingen daerah lain.
“Kami juga sudah sempat menerapkan hal tersebut saat Porprov di Buleleng," ucap Lan.
Mengenai penggunaan peralatan baru di Pra PON 2015, Lan tidak mempersoalkan. Justru dengan penggunaan teknologi seperti itu, lanjut Lan,  dapat menghindarkan dari keputusan wasit yang tidak adil atau kesan mendukung salah satu pihak.

Head guard sensor, dengan sistem sentuh itu tentu akan lebih memberikan jaminan transparansi dalam sistem nilai untuk para atlet yang bertanding. Dengan pengalaman Porprov telah menerapkan sistem itu, dijamin para atlet Bali tidak minder lagi dengan sistem tersebut. Karena pihaknya dari awal menekankan jangan sampai bertanding dengan beban. "Tanpa beban yang kami maksud, ya memang persiapan matang tadi. 

Bukan soal head guard sensor lagi, bahkan Bali telah menggunakan sistem perwasitan terbaru di seluruh Indonesia, dan telah diterapkan dalam Porprov 2015 di Buleleng. Itu langkah antisipasi matang yang kami lakukan, sebelum turun di Pra PON. Jadi, memang tidak ada masalah dengan hal itu," tegas Lan Ananda.

Kini dengan kesiapan, dia berharap target tiket lolos 7 kelas yang telah dicanangkan itu bisa terwujud. Apalagi penataan organisasi dan rekrutmen atlet melalui berbagai tahapan sehingga Taekwondo Bali siap menuju puncaknya untuk lebih meningkatkan prestasi, daripada PON Riau sebelumnya. 

Bali sendiri sudah mendapatkan satu tiket wild card atas nama Argya Virangga, dan kini tinggal mengincar 6 kelas lagi. "Jika berhadapan dengan taekwondoin kuat dan ternama, bagi kami justru itu pelecut semangat keistimewaan. Dalam benak pikiran mereka harus tertanamkan jiwa untuk menang. Siapapun itu lawan-lawannya, memang harus dikalahkan dengan pertarungan yang sengit dan mati-matian dipertandingan nanti. Kami yakin akan tekad hal itu," terang Lan Ananda. 

Apalagi dukungan akan semakin banyak kepada atlet yang bertanding. Karena pihaknya menerjunkan 30 orang, baik itu mulai dari atlet, pelatih, official, manajer dan dukungan dari orangtua atlet sendiri dalam Pra PON di Jakarta.  

Komentar