nusabali

Masyarakat Disarankan Unduh Buku di Perpustakaan Digital ‘Pustaka Gita’

  • www.nusabali.com-masyarakat-disarankan-unduh-buku-di-perpustakaan-digital-pustaka-gita

MANGUPURA, NusaBali
Sudah hampir dua bulan perpustakaan daerah menutup sementara pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah daerah memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19.

Sebagi gantinya masyarakat disarankan mengunduh koleksi buku melalui perpustakaan digital ‘Pustaka Gita’. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung Ni Wayan Kristiani, mengatakan keputusan menutup pelayanan perpustakaan semenjak terjadi wabah Covid-19 pada Maret 2020. “Iya, kami menutup pelayanan untuk sementara waktu. Kami juga meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran Covid-19,” ujarnya, Selasa (19/5).

Kristiani mengatakan, sebelum resmi ditutup pun pengunjung perpustakaan sudah mengalami penurunan, lantaran khawatir terhadap wabah Covid-19. “Semenjak muncul wabah Covid-19, tingkat kunjungan itu per harinya hanya di bawah 100 orang. Padahal, saat hari normal bisa 200 orang dalam sehari. Namun, kemudian sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, kami putuskan tutup sementara layanan,” tandas istri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, ini.

Walaupun perpustakaan ditutup, masyarakat tetap bisa menikmati koleksi buku di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dengan cara mengakses perpustakaan digital yakni Pustaka Gita. Dengan mengunjungi aplikasi Pustaka Gita tersebut, masyarakat bisa membaca buku dengan gratis melalui smartphone.

“Jadi, warga Badung yang ingin membaca buku atau mengerjakan tugas kuliah atau sekolahnya bisa mengunduh aplikasi tersebut,” kata Kristiani.

Berdasarkan catatan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, masyarakat yang mengakses website Pustaka Gita sejak Januari hingga April 2020 mencapai 119 orang. Perinciannya sebagait berikut, pada Januari ada 55 orang, Februari ada 112 orang, dan April ada 32 orang. Sedangkan untuk bulan Maret tidak ada kunjungan.

Disinggung kapan pelayanan perpustakaan kembali dibuka, birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, ini tak berani memastikan. “Kami belum tahu kapan bisa membuka layanan lagi. Yang jelas sampai waktu yang belum ditentukan, menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi,” tandas Kristiani. Dia menambahkan jika nanti perpustakaan akan kembali dibuka, terlebih dahulu akan dilakukan penyemprotan disinfektan. *asa

Komentar