nusabali

Tajen Desa Panji Digerebek, Bebotoh Tunggang-langgang

  • www.nusabali.com-tajen-desa-panji-digerebek-bebotoh-tunggang-langgang

Unit Jatanras yang baru memarkir kendaraan dan bergerak mengepung, kalah cepat dengan para bebotoh tajen.

SINGARAJA, NusaBali

Jajaran Polres Buleleng kembali menggerebek tajen (sabung ayam) di Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Senin (18/5). Namun sayang penggerebekan tajen pukul 17.00 Wita itu gagal mengamankan puluhan bebotoh (penjudi). Para bebotoh lari tunggang-langgang. Polisi hanya mengamankan lima unit sepeda motor yang ditinggal kabur pemiliknya. Selain itu, seekor ayam jago mati bekas aduan, serta sejumlah barang yang dipakai dalam judi tajen.

Penggerebekan itu berawal dari laporan masyarakat setempat yang diterima Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Buleleng. Informan menyebut judi tajen sedang digelar di sebelah selatan perumahan Taman Wira Sambangan, tepatnya di dekat sungai. Atas laporan tersebut Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto langsung menerjunkan sejumlah personelnya menuju lokasi.

Unit Jatanras Reskrim Polres Buleleng yang dipimpin langsung Kanit I Pidana Umum Ipda Kevin Simatupang, langsung meluncur ke lokasi. Namun Unit Jatanras yang baru saja memarkir kendaraan dan bergerak mengepung arena tajen, kalah cepat dengan para bebotoh yang sudah terlebih dahulu lari tunggang-langgang.

Para bebotoh pun memilih kabur saat mengetahui polisi bergerak ke lokasi tajen yang agak sulit dijangkau. Karena arena tajen terletak di pinggir sungai dan di tengah tegalan. Sejumlah pejudi pun meninggalkan barang-barang termasuk lima unit sepeda motor yang diduga milik penjudi.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya,  dikonfirmasi Selasa (19/5) mengakui  mengamankan lima unit sepeda motor sebagai barang bukti, dan di arena tajen polisi menemukan satu ekor ayam aduan dalam kondisi mati, kurungan ayam, tas tempat aduan ayam, terpal dan tali pengikat taji. “Penggerebekan ini awal dari laporan masyarakat dan langsung disikapi Satreskrim, memang ini lebih intens dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang jelas melarang perjudian dan orang berkumpul,” kata Iptu Sumarjaya. Saat ini kasus tersebut pun masih dalam tahap penyelidikan dan mengungkap siapa pelaku penyelenggara tajen yang bertanggungjawab atas aktivitas perjudian itu.

Perbekel Desa Panji Made Mangku Ariawan, dikonfirmasi terpisah, membenarkan jika di wilayahnya terjadi penggerebekan tajen. Bahkan Satgas Desa Panji sendiri yang sebelumnya meminta bantuan aparat kepolisian untuk menertibkan kegiatan judi tajen yang sebelumnya memang sudah terpantau aparat desa. “Sebelumnya sudah sempat kami imbau dan bubarkan dua kali terakhir Jumat (15/5). Tetapi terjadi lagi sehingga kami meminta aparat kepolisian untuk menindak. Pada prinsipnya kami di pemerintah desa tidak mentolerir kegiatan seperti itu,” tegas mantan anggota DPRD Buleleng ini.

Perbekel yang baru menjabat Januari 2020 lalu ini tak memungkiri jika arena judi tajen di Desa Panji memang sudah terpantau dan beberapa kali dibubarkan. Namun penyelenggara yang diduga masih dalam satu geng kembali kucing-kucingan dengan aparat desa dengan menggelar tajen berpindah-pindah tempat.

Lokasi penggrebekan terakhir yang dilakukan Polres Buleleng juga lokasinya cukup curam dan tersembunyi. Akses masuknya dari Desa Sambangan sebelah timur Desa Panji. Untuk mencapai lokasi arena tajen, penjudi harus turun pangkung enam meter dari perumahan. “Satgas desa selama pandemi ini sudah bubarkan empat lokasi mereka sebenarnya kucing-kucingan dengan kita dan terakhir terulang jadi mau tidak mau harus ditindak tegas,” imbuh dia.

Perbekel Mangku Ariawan juga menyebutkan Satgas Desa menyerahkan seluruh proses pelanggaran itu kepada kepolisian untuk penegakan hukum yang sepantasnya.*k23

Komentar