nusabali

Kakek Pukul Keponakan di RS Sanglah

  • www.nusabali.com-kakek-pukul-keponakan-di-rs-sanglah

Seorang kakek bernama I Wayan Putera, 70, penunggu pasien asal Banjar Bungkil, Desa Sekartaji, Nusa Penida tiba-tiba memukul dengan nampan nasi seorang pasien yang tak lain keponakannya sendiri, I Wayan Sukadana,40, di Ruang Ratna RSUP Sanglah, Kamis (8/9) sore.

DENPASAR, NusaBali

Kejadian yang  terjadi sekitar pukul 18.00 Wita, pada saat jam makan malam itu pun membuat suasana heboh di Ruang Ratna. “Entah apa yang dilihatnya, tiba-tiba memukul, mungkin lihat binatang atau apa langsung memukul Sukadana," kata Made Gemuh salah satu keluarganya yang saat kejadian sedang berada di luar ruangan. Akibat pukulan itu, Sukadana mengalami goresan pada pelipisnya.

Mengetahui kejadian itu, perawat segera menghubungi satpam RSUP Sanglah dan langsung meneriakkan "black code" yang merupakan kode rumah sakit ketika terjadi tindak kekerasan baik pemukulan atau penganiayaan pada petugas kesehatan, pasien atau pengunjung lewat handie talkienya. Seketika petugas kesehatan RSUP Sanglah langsung menuju tempat black code (Ruang Ratna).

Pasca kejadian, Pekak Putera sampai harus ditawari uang Rp 100.000 oleh petugas untuk membeli makanan di luar agar dapat menenangkan dirinya. Namun Pekak Putra menolaknya. "Dari kemarin ia (Pekak Putera) mengeluh sakit kepala dan tidak mau makan," imbuh Gemuh

Sementara Pekak Putera saat ditanya petugas mengaku saat itu dirinya kehilangan kesadaran dan refleks memukul keponakannya. Pekak Putera yang saat itu terlihat terdiam dikatakan mempunyai riwayat gangguan jiwa 20 tahun yang lalu. Dia juga sempat merantau ke Sulawesi hingga sampai saat ini istriya masih tinggal di sana. "Saya gak tau tiba-tiba saja tangan saya mukul," akunya. * cr63

Komentar