nusabali

Transmisi Lokal Tinggi, Pemkot Lakukan Screening dan Deteksi Cepat

  • www.nusabali.com-transmisi-lokal-tinggi-pemkot-lakukan-screening-dan-deteksi-cepat

DENPASAR, NusaBali
Tingginya kasus transmisi lokal di Kota Denpasar membuat Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra memilih melakukan langkah pengetatan wilayah untuk meminimalkan mobilitas masyarakat.

Pengetatan itu dengan melakukan screening dan deteksi cepat kasus Covid-19.  Rai Mantra saat dihubungi, Senin (18/5) mengatakan, transmisi lokal di Denpasar bisa dibilang cukup tinggi. Yakni dari 70 kasus positif, 22 diantaranya merupakan transmisi lokal. Dari transmisi lokal ini yang mesti diwaspadai yakni Orang Tanpa Gejala (OTG) yang semakin meningkat. Peningkatan OTG ini terjadi karena timbul kasus positif Covid-19 baru dibarengi dengan orang yang pernah kontak langsung.

“Inilah yang menjadi antisipasi agar mereka yang OTG dan menjadi positif Covid-19 tidak menyebarkan ke yang lainnya,” ujarnya. Antisipasi itu, kata dia, dilakukan dengan melakukan screening di perbatasan dari awal mereka masuk ke Denpasar, kemudian ketika ditemukan kasus positif, tim surveylance langsung melakukan tracking mereka yang kontak erat dengan warga yang positif tersebut.

Warga yang kontak langsung dengan positif Covid-19 yang dinyatakan OTG tersebut langsung diangkut ke tempat karantina di rumah singgah yang disediakan Pemkot Denpasar.

Beberapa OTG juga ada yang dikarantina mandiri. Namun, ketika sudah tidak disiplin langsung dilakukan penjemputan paksa bersama Polsek setempat.

Selain itu, langkah lainnya, Pemkot sendiri melakukan blocking terhadap desa atau kelurahan yang kasusnya tinggi dengan melakukan pengetatan. “Itulah yang saat ini dituangkan dalam Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di tingkat desa, kelurahan, dan desa adat dalam percepatan penanganan Covid-19,” jelasnya.

Kata Rai Mantra, langkah-langkah dalam Perwali tersebut tujuannya untuk meminimalisir adanya kasus transmisi lokal dan harus dilakukan tindakan cepat. Berbeda dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Mereka yang datang langsung bisa tertagani dengan melakukan karantina dan pendataannya bisa lebih mudah. "Tapi kalau untuk OTG ini yang kita sulit ungkap. Tiba-tiba terjadi transmisi lokal," ungkapnya.

Untuk saat ini, Perwali tersebut akan terus diterapkan. Sebab tujuannya jelas untuk antisipasi penyebaran Covid-19 dan mendisiplinkan masyarakat. "Mereka yang masuk ke Denpasar juga mesti bisa di screening awal di perbatasan, soalnya saat ini banyak yang datang dari wilayah terjangkit malah sampai di Denpasar positif. Jadi ini bukan sekedar aturan tapi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka bisa membiasakan diri untuk disiplin agar tidak ada penyebaran Covid-19 lebih meluas lagi," tegasnya.*mis

Komentar