nusabali

Haaland pencetak gol pertama era covid-19

Libas Schalke, Dortmund Pepet Bayern

  • www.nusabali.com-haaland-pencetak-gol-pertama-era-covid-19

DORTMUND, NusaBali
Penyerang muda Borussia Dortmund Erling Haaland menjadi pencetak gol pertama liga papan atas di era pandemi Covid-19.

Hal itu dilakukan Haalan saat menang 4-0 atas Schalke 04, dalam Rieverderby (Derby Lembah Ruhr pada lanjutan Bundesliga, di Signal Iduna Park, Dortmund, Sabtu (16/5) malam waktu setempat.

Selain Haaland yang mencetak gol pada menitk ke-28), tiga Dortmund disumbangkan pula Raphael Guerrero (45', 63') dan Thorgan Hazard (49').

Derby Lembah Ruhr menjadi satu dari lima laga awal Liga Jerman yang dimainkan setelah restart karena pandemi Covid-19. Liga Jerman atau Bundesliga menjadi satu-satunya liga papan atas Eropa yang bergulir kembali setelah dihentikan pada medio Maret 2020.

Kemenangan itu mengokohkan Dortmund di peringkat kedua dengan koleksi 54 poin. Mereka terpaut satu poin dari pemuncak klasemen Bayern Muenchen.

Sementara itu, Erling Haaland sendiri mengaku sudah menduga bakal menciptakan gol.  Namun dia mengaku dirinya tidak sama, setelah tidak bertanding selama tujuh pekan.

"Tetapi saya sudah bekerja keras pada periode ini dan saya tidak kaget saya mencetak gol," kata Haaland dalam laman Bundesliga, Minggu (17/5) wita.

Dengan torehan satu gol dan satu assist, Haaland total mencetak 10 gol dari sembilan laga di Bundesliga sejak dibeli dari Red Bull Salzburg Januari lalu. Dilansir Opta, hanya Gert Dorfel dan Paco Alcacer yang mencapai total gol Haaland, tapi dengan jumlah laga lebih sedikit, yakni delapan.

Sementara itu pelatih Dortmund Lucien Favre menyebut kemenangan 4-0 atas Schalke merupakan hasil yang bagus. Menurut Favre, timnya bermain bagus sebagai sebuah tim dan dalam bertahan, itu kuncinya.

"Ini pengalaman yang unik, tidak ada suara ketika Anda menembak, memainkan umpan atas atau mencetak gol. Aneh, kami sudah merindukan penggemar kami, tetapi para pemain berkonsentrasi pada tugasnya," kata Favres.

Gelandang Julian Brandt juga merasakan keanehan yang dirasakan pelatihnya itu, tetapi dia mengaku menikmati suasana lain ini. "Jelas saya memilih kondisi normal, itulah yang terjadi. Ini bukan penampilan yang sempurna, tapi saya senang setelah jeda sepanjang ini," kata Brandt. *ant

Komentar