KONI Tabanan Tuntut Ada Toleransi Umur Porprov

Sebab rata-rata usai Porprov 2019 di Tabanan, KONI kabupaten/kota di Bali langsung membentuk program untuk Porprov Bali 2021 di Badung. Namun akhirnya, Porprov di Badung itu disepakari diundur pada 2022 dari hasil rapat KONI Kabupaten/Kota di Bali. Kini hasil rapat itu sudah disampaikan ke Gubernur Bali Wayan Koster.

"Toleransi umur wajib diterapkan. Kalau tidak, saya yakin akan banyak atlet tereleminasi akibat batasan umur karena Porprov diundur," ungkap Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa, Minggu (17/5).

Menurut Nurbawa, diakui banyak atletnya yang bersiap sejak awal, namun akibat Pandemi Covid-19 digeser setahun hingga 2022. Jelas, usia atlet juga akan bertambah lagi satu tahun lagi.

"Pengunduran jadwal Porprov ini jangan atlet saja yang menanggung risikonya. Makanya, perlu kebijakan yang sifatnya bijaksana akibat Porprov diundur," terang Nurbawa.

Untuk itu, kata Nurbawa, nantinya harus ada kesepahaman dan duduk bersama menyelesaikan masalah Porprov yang diundur itu. Baginya, gelaran multi event dua tahunan antar kabupaten/kota itu tidak sekedar prestasi. Namun bisa saja gaungnya dibawa menuju Era Baru Keolahragaan. Harus dibahas lagi bersama-sama dengan harapan atlet jangan sampai dikorbankan.

"Penundaan Porprov ini pimpinan Pengprov cabor, dan KONI Bali harus memaklumi penambahan umur atlet. Ini harapan kami digaransi dari sisi umur," tegas Nurbawa.

Namun begitu, tetap harus ada komunikasi ke KONI Pusat. Mengingat, gelaran Porprov muaranya ke event nasional, seperti PON atau Kejurnas. Dan, selanjutnya untuk SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Tentu umurnya juga harus menyesuaikan agar dapat turun di level internasional bagi atlet yang berprestasi dari Porprov Bali. *dek