nusabali

Rancang Kursus Melalui Sosial Media

Sanggar Seni Pancer Langiit Hadapi Covid-19

  • www.nusabali.com-rancang-kursus-melalui-sosial-media

MANGUPURA, NusaBali
Sejak wabah virus corona atau Covid-19 mewabah, hampir semua lapisan masyarakat merasakan dampaknya secara langsung. Tak terkecuali kegiatan sejumlah sanggar tari.

Bahkan, kegiatan sanggar tari pun terpaksa diliburkan sementara hingga pandemi Covid-19 reda. Sanggar tari yang terpaksa mengentikan kegiatan kursus adalah Sanggar Seni Pancer Langiit di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung. Sanggar tari yang memiliki sekitar 100 orang anak didik ini telah meliburkan anak-anak didiknya sejak Maret 2020 lalu, bersamaan dengan keluarnya kebijakan pemerintah meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah formal. “Kami mengikuti imbuan pemerintah, jadi sementara kegiatan (kursus) di sanggar tari diliburkan,” kata Ketua Divisi Kursus Tari Bali di Sanggar Seni Pancer Langiit, AA Mas Sudarningsih, Jumat (15/5).

Menurut Gung Mas, biasanya kegiatan kursus di Sanggar Seni Pancer Langiit diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu. Dari pukul 14.00 Wita hingga 18.00 Wita. Untuk tingkat dasar, terangnya lebih lanjut, khusus mempelajari Tari Penyebrahma dan Tari Condong. Tingkat madya, yakni khusus mempelajari Tari Tenun, Tari Panji Semirang, Tari Margapati, Tari Wiranata, Tari Oleg Tamulilingan dan Tari Legong Keraton. Sedangkan untuk tingkat utama khusus mempelajari Tari Sampian Emas, Tari Ratna Hredaya, dan Tari Amertha Sri Bumi. “Tapi beda-beda waktunya untuk masing-masing tingkatan,” katanya.

Jelas dia, biasanya latihan di studio. Tapi sekali waktu pihaknya mengajak anak-anak keluar untuk memahami tubuh mereka. Biasanya ada kelas olah tubuh juga di pantai. Hanya semua itu dihentikan dulu sampai suasana normal kembali.

Disinggung bagaimana perawatan alat musik atau alat kesenian lainnya selama kursus diliburkan, Gung Mas memastikan tetap terjaga dengan baik. Pasalnya, perawatan ringan rutin dilakukan secara berkala.

Mengingat tak bisa dipastikan sampai kapan pandemi Covid-19 mereda, ada rencana kursus akan dilaksanakan secara jarak jauh. Saat ini teknisnya tengah dipersiapkan. “Iya, ada wacana untuk pembelajaran jarak jauh. Namun, sekarang masih dibahas lebih lanjut. Tantangannya memang perserta kursus kan ada yang masih anak TK khusus yang tingkat dasar, makanya belum diputuskan soal itu,” aku Gung Mas.

Hal senada juga disampaikan Pendiri Komunitas Pancer Langiit AA Gede Agung Rahma Putra. “Untuk yang kursus kita juga off dulu sementara. Ada rencana kita akan memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran bagi peserta kursus. Jadi, kita bikinkan video melalui sosial media, misalnya di Youtobe, sehingga peserta kursus tetap bisa belajar,” katanya

Teknisnya peserta diarahkan melalui Whatsapp. Setelah peserta kursus menirukan gerakan tari dari Youtube, masing-masing peserta bisa merekam sendiri kegiatannya di rumah lalu dikirim melalui Whatsapp. ‘’Nanti kurangnya dimana akan dikoreksi oleh pengajarnya. Barangkali tangannya kurang begini, kurang begitu,” terang Gung Rahma.

“Bisa saja langsung di Youtube interaksinya. Tapi kalau di Youtobe itu kan dipublis, jadi khawatir perseta kursus jadi malu. Kalau lewat whatsapp kan langsung ke peserta. Tapi ini semua masih dalam tahap rancangan, kita akan persiapkan dulu. Terutama mengambil gambar dari pengajarnya dulu.”

Lalu bagaimana kegiatan yang ada di komunitas Sanggar Pancer Langiit? “Untuk di komunitas sementara kita tidak melaksanakan kegiatan dulu. Namun masing-masing anggota tetap bisa berkontemplasi. Walau badan tidak bisa bergerak, paling tidak fikiran bisa berkontemplasi. Siapa tahu nanti setelah situasi kembali normal, hasil dari kontemplasi itu bisa dituangkan dalam sebuah karya seni,” jelasnya. *asa

Komentar