nusabali

Rp 315 Juta untuk BLT DD di Desa Sulangai, Petang

  • www.nusabali.com-rp-315-juta-untuk-blt-dd-di-desa-sulangai-petang

MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Badung menggelontorkan Rp 315 juta anggaran dana desa untuk disalurkan sebagai bantuan langsung tunai (BLT) kepada 175 penerima, Jumat (15/5).

Masyarakat menerima BLT Dana Desa (BLT DD) sebesar Rp 600.000 tiap bulan.  Penjabat (Pj) Perbekel Sulangai I Gede Sukadana, mengatakan penyaluran BLT DD ini akan dilakukan selama tiga bulan. “Kami salurkan kepada masyarakat sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta petunjuk dari Bapak Bupati Badung,” ujarnya.

Gede Sukadana menyebut secara umum kriteria penerima BLT DD yakni masyarakat miskin yang kehilangan mata pencaharian, belum terdata, memiliki anggota keluarga yang rentan penyakit kronis/menahun. “Serta arahan dari Pemkab Badung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,” katanya.

Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan dana tersebut dengan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi, masa pandemi Covid-19 tidak dapat diprediksi dengan pasti kapan akan berakhir.

Sementara itu, Ketua BPD Desa Sulangai I Nyoman Subagia menyatakan penyaluran BLT Dana Desa sudah dimusyawarahkan melalui musyawarah desa khusus (Musdessus) finalisasi, verifikasi, dan validasi calon penerima BLT DD pada 4 Mei 2020. Dalam musyawarah tersebut ditetapkan penerima BLT DD untuk Desa Sulangai. “Kami bersama anggota BPD juga melakukan pendampingan pendataan terhadap masyarakat calon penerima,” katanya.

Salah satu penerima, Nyoman Warsa dari Banjar Abing, merasa bersyukur pemerintah telah memberikan bantuan. Pria yang bekerja sebagai buruh harian lepas ini mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi Covid-19. Sebab, dalam satu bulan hanya bisa bekerja antara 3 – 7 hari saja.

“Saya satu KK ada 6 orang, 2015 sudah berhenti bekerja di Denpasar dan pulang menjadi buruh harian dan petani,” tutur ayah 3 anak yang kini menderita penyakit diabetes itu.

Hal senada juga disampaikan oleh I Wayan Oka Ardita dari Banjar Sandakan. Dia juga mengaku kesulitan mencari pekerjaan selama pandemi Covid-19. “Tidak bekerja, tidak ada pekerjaan. Saya masih punya anak sekolah juga,” ujar pria yang bekerja sebagai buruh bangunan. *asa

Komentar