nusabali

Lima Bulan, 3.510 Babi Mati Mendadak

  • www.nusabali.com-lima-bulan-3510-babi-mati-mendadak

DENPASAR, NusaBali
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mencatat kasus kematian babi di Bali sejak akhir Desember 201 hingga 14 Mei 2020 sebanyak 3.510 ekor.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) IGK Nata Kesuma mengatakan jumlah kematian 3.510 ekor tersebut merupakan jumlah yang divalidasi petugas.“Mungkin masih ada babi yang mati yang tidak dilaporkan oleh peternak walaupun jumlahnya tidak banyak,” kata Nata Kesuma, Jumat (15/5).

Kasus kematian babi ini menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak, karena  harga babi hidup anjlok di tingkat peternak. “ Belum pulihnya usaha peternak ditambah lagi dengan adanya kasus pandemi Covid-19 menambah sulit peternak untuk bertahan,” lanjut Nata Kesuma.

Hal itu diakibatkan semakin naiknya harga sapronak dan semakin berkurang konsumsi masyarakat  karena  pembatasan kegiatan, terutama kegiatan upacara adat yang memerlukan babi dalam jumlah besar. Namun demikian Nata Kesuma mengklaim, langkah penanganan kasus oleh pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota didukung asosiasi peternak babi menunjukkan perkembangan positif.

Hal itu ditandai dengan dengan penurunan kasus sejak Februari 2020, sebanyak 1.519 ekor, Maret 531 ekor dan April 64 ekor dan Mei berjalan sampai 14 Mei 2020 sebanyak 7 ekor. Penurunan kasus  menyebabkan kepercayaan peternak mulai tumbuh, dengan mengisi kembali kandang kandang yang kosong.

Sebelumnya berdasarkan pengakuan peternak, kematian babi mencapai belasan ribu ekor. Namun Nata Kesuma menyatakan data tersebut kurang valid. “Karena ada babi mati yang sudah lama dilaporkan juga,” jelasnya. *k17

Komentar