nusabali

Diterjang Ombak, Perahu Terbalik

  • www.nusabali.com-diterjang-ombak-perahu-terbalik

Tiba-tiba kapal terombang-ambing digempur gelombang cukup tinggi, sekitar pukul 06.30 Wita.

SEMARAPURA, NusaBali

Sebuah sampan atau perahu bermesin yang dinahkodai Komang Amar, mengangkut barang jenis palen-palen dan sembako, terbalik karena diterjang ombak, Senin (5/9) pagi. Sampan bernama Sri Amerta ini hendak berangkat dari Pelabuhan Tradisional Pantai Segara, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, menuju Desa Jungutbatu, Kecamataan Nusa Penida, Klungkung.

Informasi di lapangan, peristiwa naas tersebut bermula saat sang nahkoda Amar, tengah berangkat dari Pelabuhan Tradisional Pantai Segara-Desa Jungut Batu. Untuk mendorong sampan ke tengah laut, dia dibantu 12 buruh dorong. Namun, ketika berada pada jarak 20 meter dari pesisir pantai, sekitar pukul 06.30 Wita, tiba-tiba kapal terombang-ambing digempur gelombang cukup tinggi, sekitar pukul 06.30 Wita.

Kendati demikian, Amar tetap berusaha menjaga keseimbangan sampannya. Sementara tenaga pendorong masih siaga memegang badan kapal. Tak berselang lama, sampan tersebut digulung ombak dengan ketinggian tiga meter, hingga membuat sampan terbaik. Untuk menyelamatkan diri sang nahkoda langsung meloncat dari sampan, dan berenang menuju pesisir. Hal sama dilakukan 12 pendorong lainnya.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sampannya juga tidak mengalami kerusakan signifikan,” ujar seorang nelayan di Pelabuhan Tradisional Pantai Segara, I Ketut Sendi, kepada NusaBali.

Hanya saja, korban Komang Amar menderita kerugian material. Pasalnya sebagian besar barang yang diangkut tersebut hanyut ke laut. Hanya barang-barang yang bersifat terapung saja bisa diselamatkan.

Disebutkan, sampan mini berkapasitas data angkut enam ton. Diantaranya, mengangkut palen-palen, sembako berupa beras 25 kaping, berat masing-masing 25 kg. Sayangnya semua beras itu tenggelam, saat perahu terbalik. Ditafsir, kerugian mencapai Rp 6.250.000. “Pas pagi hari gelombang laut cukup ekstrim,” tuturnya.

Musibah ini langsung dilaporkan ke Mapolsek Dawan, untuk proses penanganan lebih lanjut. Kemudian belasan personel kepolisian beserta 50 warga sekitar, bekerjasama untuk menarik badan kapal ke pesisir. Upaya ini membutuhkan waktu hampir sejam lebih. Setelah gelombang surut, sampan tersebut kembali diberangkatkan ke Nusa Penida, sekitar pukul 11.30 Wita. Sebab barang-barang itu akan dipasarkan di Nusa Penida. “Sampan saya tidak ada yang rusak,” ujar Komang Amar, ditemui di sela-sela menaikkan barang ke sampan.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Dawan AKP I Ketut Suastika membenarkan kejadian tersebut setelah menerima laporan dari warga. Pihaknya langsung turun ke lokasi. Setelah dicek, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. “Untuk evakuasi kita mengerahkan 15 personel, dan 3 polair, dan dibantu puluhan warga,” jelasnya. * wa

Komentar